Fatir Ahmad Tewas Dibully, sang Ibu Telpon Orang Tua Terduga Pelaku: Kalau Lihat Jangan Diam Saja
Fatir Ahmad Tewas Dibully, sang Ibu Telpon Orang Tua Terduga Pelaku: Kalau Lihat Jangan Diam Saja
Dalam unggahannya, Sri Ani juga sempat membuat tulisan, meminta agar keadilan berpihak kepada Fatir.
"Anak yg mamah kandung selama 11 bln dua minggu dan yg pernah jauh dari pantat maman skrg dah pergi ninggalin mamah untuk selama nya, orang tua mana yang tidak terpukul??
Ya allah tunjukan kebesaran mu keadilan mu untuk kebenaran, amin," tulisnya
Baca: Pria Tusuk Siswi SMK karena Cinta Ditolak, Ngaku Dibilang Jelek hingga Cemburu Lihat Foto Ini
Baca: Wanita Ini Tewas Bakar Diri Setelah Ditangkap karena Menonton Bola di Stadion
Kronologi
Berdasarkan wawancara TribunJabar.id, saat ditemui di sebuah rumah Kecamatan Leuwimunding, Kabupaten Majalengka, Sri Ani menceritakan kronologi Fatir Ahmad yang diduga dibully oleh temannya.
Saat itu sekitar 15.00 WIB pada akhir Agustus 2019, Sri Ani melihat sang anak sedang bermain dengan beberapa teman di kompleksnya.
Ketika Fatir asyik bermain, Sri Ani memintanya masuk ke dalam rumah untuk mandi.
Namun, si korban menolak dengan alasan masih ingin bermain memutari kompleks tersebut.
"Lima menit sebelum kejadian pemukulan, saya nyuruh Fatir mandi, tapi dia menolak. Saat saya ingin masuk ke dalam rumah karena Fatir masih ingin bermain, belum sempat masuk, masih di teras, saya mendengar Fatir menangis. Sontak saya langsung menghampiri dan mempertanyakan apa yang terjadi," ujar Sri Ani saat ditemui TribunCirebon.com, Senin (9/9/2019).
Setelah menghampiri, Sri Ani mendapatkan informasi dari teman korban, bahwa anaknya telah dipukul teman sepermainannya yang berinisial I.
Baca: Nagita Slavina Pakai Kemeja yang Sama dengan Milik V BTS, Harganya Fantastis
Baca: Pasien yang Meninggal Dunia Akibat Vape Kini Menjadi 6 Orang, Ratusan Lainnya Derita Sakit Paru-paru
Mendengar informasi tersebut, ia langsung menginterogasi anaknya.
Ia bertanya penyebab korban dalam kondisi menangis.
"Ketika saya tanya,'Dek sakit enggak?' Anak saya menjawab 'Enggak, mah'. Karena anak saya menjawab kayak gitu dan tidak kelihatan ada luka, saya tidak menegur anak itu (inisial I) dan saya tidak memperpanjang permasalahan tersebut karena tidak ingin ribut dengan tetangga," tutur Sri Ani.
Sri Ani menambahkan, sepenglihatannya saat Fatir Ahmad bermain, ia hanya melihat sang anak bermain dengan teman yang berinisial I.
Menurut Sri Ani, teman-teman yang lainnya berada jauh dari posisi Fatir dan I tersebut.