Kamis, 2 Oktober 2025

Pengakuan Oknum Guru Cabuli 5 Siswinya: Beraksi Lewat Hipnoterapi Hingga Terpengaruh Film Porno

Mengutip Kompas.com, kasus tersebut berawal dari cerita salah satu korbannya kepada orangtua

Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan
Ilustrasi korban pencabulan 

"Saya yakin korban tidak lima orang, kemungkinan ada korban lainnya, hanya saja pertimbangan malu," kata Erry.

Dikonfirmasi terpisah, Kapolresta Barelang AKBP Prasetyo Rachmat Purboyo membenarkan atas laporan asusila yang terjadi di salah satu sekolah dasar swasta yang ada di Batam.

Namun laporan tersebut baru saja masuk dan masih dipelajari personel Satreskrim Polresta Barelang.

Baca: Gubernur Lukas Enembe Mengaku Pusing Tangani 300 Mahasiswa Papua Kembali ke Jayapura

"Dari beberapa korban, baru satu korban yang membuat laporan yang diwakilkan orangtuanya, tapi pastinya besok dicek kembali," kata Prasetyo melalui telepon, Kamis (5/9/2019).

Pras mengaku pihaknya akan serius menangani kasus ini, apalagi menyangkut dunia pendidikan. (Kontributor Batam, Hadi Maulana)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Oknum Guru SD Cabuli 5 Siswinya saat Melakukan Hipnoterapi

Kabur ke Karimun

Suhariono mengaku melakukan pencabulan ini hanya karena terpengaruh keseringan nonton film dewasa yang dikoleksinya selama ini
Suhariono mengaku melakukan pencabulan ini hanya karena terpengaruh keseringan nonton film dewasa yang dikoleksinya selama ini (Kompas.com/Hadi Maulana)

Setelah kasus tersebut mulai diusut aparat kepolisian, Moel Kharisma diduga melarikan diri ke Karimun.

Namun setelah ditangkap, Moel Kharisma mengaku tujuannya tidak melarikan diri, melainkan menenangkan diri.

Pengakuan itu disampaikan tersangka kepada penyidik PPA Satreskrim Polresta Barelang.

"Pengakuan Suhariono, dirinya tidak kabur melainkan hanya ingin menenangkan diri," kata Kapolresta Barelang AKBP Prasetyo Rachmat Purboyo ditemui di sela seetijab Dandim 0316 Batam, Sabtu (7/9/2019).

Prasetyo mengatakan, pihaknya tidak akan memedulikan alasan apa pun yang disampaikan pelaku ketika pergi ke Karimun.

Menurutnya, pelaku pergi ke Karimun jelas adalah upaya untuk melarikan diri.

Sampai saat ini, lanjut Prasetyo, Suhariono bersikap kooperatif saat diperiksa dan tidak berbelit-belit dalam memberikan keterangan.

"Namun Suhariono belum mengaku di Karimun dirinya di tempat siapa," kata Prasetyo.

Prasetyo mengatakan, polisi mengetahui Suhariono berada di Karimun berdasarkan informasi dari salah satu guru yang berpura-pura menghubungi tersangka via telepon seluler.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved