Seksi 1-3 Tol Cisumdawu Ditargetkan Fungsional saat Mudik Lebaran Tahun Depan
PUPR menargetkan Seksi 1-3 Jalan Tol Cisumdawu sepanjang 33 Km dapat dilalui fungsional saat arus mudik tahun 2020.
Selain lahan, pembangunan tol ini juga menghadapi medan berat berupa kawasan lembah perbukitan sehingga dilakukan pekerjaan penggalian dan penimbunan.
“Terdapat lintasan kritis sekitar 1 km meter berupa pekerjaan galian setinggi 70 meter yang masih terdapat lahan yang belum bebas dan saat ini akan dilaksanakan eksekusi konsinyasi yang ditargetkan dalam waktu dekat ini, volume galian tersebut masih 5 juta m3 kubik sehingga memakan waktu yg cukup lama,” kata Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI, Ditjen Bina Marga, Kementerian PUPR Hari Suko.
Kendala tersebut mengakibatkan konstruksi fase II semula selesai pada September 2019 ini akan diperpanjang menjadi selesai pada September 2020.
Bagus Meidi, Direktur Teknik PT CKJT menyampaikan perusahaaanya tidak hanya berkewajiban membangun Seksi 3-6, tetapi juga menyediakan dana talangan untuk pembebasan lahan pada keseluruhan seksi tol Cisumdawu.
"Untuk saat ini kami baru mengggarap Seksi 3. Untuk Seksi4-6, kami masih menunggu pembebasan lahan. Saat ini dana yang dianggarkan di LMAN sekitar Rp 2,5 triliun namun perkiraan kami bisa meningkat. Saat ini kami menunggu persetujuan dari BPJT dan LMAN untuk revisi plafon dana talangan yang akan kami bayarkan pada tahun anggaran ini yang hanya dianggarkan sekitar 700 Milyar," paparnya.
Kehadiran Tol Cisumdawu akan memperlancar akses kendaraan dari Bandung yang menuju Bandara Kertajati di Majalengka dan mendukung pengembangan kawasan “segitiga emas” Cirebon-Subang-Majalengka (Rebana) sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru.
Tol Cisumdawu juga akan menjadi salah satu tol dengan pemandangan yang sangat indah seperti Tol Bawen-Salatiga karena menyuguhkan panorama pegunungan di Bumi Priangan.