Kisah Ibu yang Jadi Sopir Angkot Bawa Bayi Tiga Bulan, Sebut Anaknya 'Gede di Jalan'
Nuryanti HR (40), wanita pengemudi angkot 09 jurusan Cicaheum-Ciwastra, menjuluki putranya yang masih berusia tiga bulan dengan nama Delan.
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Nuryanti HR (40), wanita pengemudi angkot 09 jurusan Cicaheum-Ciwastra, menjuluki putranya yang masih berusia tiga bulan dengan nama Delan.
Bukan tanpa sebab bayinya dipanggil Delan. Delan artinya gede di jalan.
Julukan tersebut diberikannya karena sejak Adryan masih di dalam kandungan hingga lahir ke dunia, selalu ia bawa bekerja sebagai pengemudi angkutan kota.
Saat ditanya terkait suaminya, wanita yang disapa Yanti ini mengaku tak mau membahasnya.
Perjuangannya sekarang hanyalah untuk membesarkan anak ketiganya itu yang masih berusia tiga bulan.
Adryan lahir pada 3 Juni 2019 di salah satu rumah sakit di Kota Bandung.
Proses kelahirannya berlangsung secara normal. "Malam takbiran kami waktu itu di rumah sakit. Harusnya dua hari sudah bisa keluar dan pulang."
"Tapi karena uangnya belum cukup, jadi terpaksa tambah hari lagi," ungkap Yanti kepada Tribun Jabar, Kamis (5/9/2019).
Berbicara tentang perjuangan menghidupi anaknya, selain setoran Rp 100 ribu kepada pemilik angkot, Yanti juga harus menyisihkan uang untuk membeli susu.
Satu hari, Adryan menghabiskan satu kotak susu seberat 150 gram seharga Rp 14.000 per dus.
Selain itu, biaya sewa rumah kontrakan, harus dikeluarkan Yanti setiap bulannya senilai Rp 300.000.
Angkutan kota yang digunakannya tersebut diparkirkan di satu halaman dekat rumah kontrakannya, dengan biaya sewa parkir Rp 5.000 per hari.
Biaya bahan bakar untuk angkot yang dikemudikannya sebesar Rp 100 ribu, yang bisa digunakan untuk empat trip.
Setiap pagi, Yanti harus bangun pukul 03.00 WIB untuk mengerjakan kewajibannya sebagai seorang ibu, seperti mencuci pakaian, masak, dan memandikan Adryan.
Pukul 06.00 WIB, bersama Delan ia berjalan menuju parkiran angkot untuk memulai mencari nafkah.