Penangkapan Terduga Teroris
Terduga Teroris yang Ditangkap di Blitar Dikenal Suka Membaur dengan Para Tetangga
Sbg suka membaur dengan para tetangga, termasuk kalau ada kegiatan kerja bakti di kampungnya.
TRIBUNNEWS.COM, BLITAR - Tertangkapnya Sbg (43), warga Lingkungan Kampung Baru, Kelurahan Beru, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar, yang ditengarai sebagai terduga teroris, hingga kini masih jadi pembicaraan hangat oleh warga sekitarnya, terutama para tetangganya.
Sbg adalah satu dari enam orang, yang dibawa tim Densus 88 Polda Jatim, Jumat (23/8/2019) atau hampir tengah malam.
Ia ditangkap di rumahnya ketika baru pulang kerja. Yakni, sebagai penjaga apotek di jalan raya Blitar-Malang atau berjarak sekitar 3 km dari rumahnya.
Namun, tertangkapnya Sbg itu, sampai selang sehari ini masih mengagetkan warga.
Mereka tak menyangka kalau bapak tiga anak itu dituduh sebagai jaringan gerakan radikalisme.
Sebab, sepengetahuan warga, tak ada aktivitas aneh atau tak wajar yang dilakukannya.
Apalagi, menunjukkan gelagat sebagai orang yang berpaham radikalisme.
"Ya, kaget saja. Karena sepengetahuan kami, dia itu selama ini biasa-biasa saja, dan tak ada rutinitasnya yang mencurigakan. Bahkan, sepengetahuan kami, ya tak ada tamu di rumahnya, dari golongan orang-orang yang mencurigakan. Misalnya, orang berjenggot atau orang yang bercelana cingkrang, seperti yang terjadi pada para terduga teroris lainnya," ungkap tetangganya, yang rumahnya berjarak tiga dari rumah Sbg.
Bahkan, papar dia, Sbg selama ini tak suka menjauh dari warga.
Malah, terlihat sebaliknya, ia suka membaur dengan para tetangga, termasuk kalau ada kegiatan kerja bakti di kampungnya.
Misalnya, saat memasang umbul-umbul buat merias kampung pada 17 Agustus kemarin, ia juga ikut kerja bakti.
"Orangnya supel kepada siapapun, dan suka menyapa. Setiap hari, ia bekerja dengan berangkat pagi, dan baru pulang malam hari (atau sehabis isya). Katanya, ia bekerja sebagai penjaga apotek. Sedang istrinya sebagai ibu rumah, dengan tiga anak yang masih kecil-kecil, bahkan yang dua masih balita," ujarnya.

Yang membuat heran warga, Sbg memang berjenggot tapi penampilannya biasa.
Misalnya, selalu berpakaian rapi dan tak menunjukkan pakaiannya itu seperti orang beraliran radikalisme.
Bahkan, istrinya diketahui tiap hari tak mengenakan cadar,hanya mengenakan jilbab seperti ibu-ibu pada umumnya.
Baca: Sepakat Tak Tunda Momongan, Roger Danuarta Ungkap Kebiasaan Bersama Cut Meyriska: Lagi Menikmati
"Penampilan istrinya ya biasa-biasa saja, selayaknya ibu rumah tangga. Malah, warga tak pernah melihatnya mengenakan cadar," paparnya.
Terkait aktivitas ibadahnya, dia juga diketahui sering berjamaah bersama warga lainnya.
Yakni, salat di masjid, yang dekat rumahnya atau berada di dekat Stadiun Wlingi.
Bukan seperti kebanyakan para pengikut paham radikalisme yang sering diketahui, kalau salat itu memilih masjid tertentu.

Tak hanya warga yang kaget atas penangkapan Sbg, namun Ny Sutiah, Luruh Beru juga demikian.
Namun demikian, ia tak bisa menjelaskan detail terkait hal itu karena tim Densus 88 yang lebih tahu.
"Iya, dia itu memang warga saya. Terkait dugaan atau aktivitasnya apa, ya bukan saya yang menjelaskan. Kalau saya sih nggak tahu apa-apa terkait aktivitas seperti itu," ungkapnya.
Baca: Calon Suami Meninggal Sehari Jelang Akad Nikah, Diar: Saya Sudah Seperti Orang Tersambar Petir
Diketahui, Sbg itu asli warga lingkungan setempat, sedang istrinya diketahui asli Surabaya.
Rumah yang ditempati bersama istri dan anak-anaknya itu merupakan rumah orang tua Sbg.
Sejak Sbg dibawa tim Densus 88, Jumat malam kemarin, dan hingga kini belum pulang, rumahnya yang menghadap ke timur atau jalan raya desa itu terlihat sepi.
Entah istri dan tiga anaknya itu apa ada di dalam rumah itu atau ke mana, namun rumah itu terlihat pintu depannya tertutup rapat.

Namun demikian, tak ada police line di rumahnya, meski Jumat malam kemarin, informasinya sempat digeledah tim Densus.
Katanya, Sbg diamankan saat pulang dari bekerja, Jumat malam.
Ia langsung dibawa tim Densus 88. Informasinya, ia dibawa ke Polres Blitar.
Baca: 5 Penumpang Korban KM Santika Nusantara Tiba di Pelabuhan Tanjung Perak dalam Keadaan Selamat
Beberapa jam kemudian atau pukul 22.00 WIB, ia dibawa pulang kembali, untuk dilakukan pengeledahan.
Ditemukan beberapa buku terkait paham radikalisme, dan benda lainnya, seperti CD.
Namun, itu berisi rekaman apa, itu belum ada yang tahu karena langsung petugas malam itu.
"Kalau di Polres Blitar, kami hanya ketempatan saja. Selebihnya, kami nggak tahu dan itu langsung Densus," ujar AKBP Anisullah M Ridho, Kapolres Blitar. (Surya/Imam Taufiq)
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Pengakuan Tetangga Terduga Teroris di Blitar, Pelaku Dikenal Supel dan Suka Membaur dengan Warga