Minggu, 5 Oktober 2025

Penyebab Konser Westlife di Palembang Rugi Rp 5 M, Promotor Mengklarifikasi

Penyebab konser Westlife di Palembang merugi Rp 5 miliar, promotor beri klarifikasi.

Instagram @neutronlive
Penyebab konser Westlife di Palembang merugi Rp 5 miliar, promotor beri klarifikasi. 

“Berharap potongan harga, padahal kami dari pihak promotor meng-set harga ini adalah tiket Westlife dengan harga paling murah di seluruh dunia."

"(Konser di) Semarang dan Borobudur, paling atas di VIP 3,5 juta kita cuma 1,95 juta. Tiket paling murah 550 itu sudah sangat murah. Di Jakarta paling murah 1 juta,” tuturnya.

2. Ada oknum membobol konser

Bukan hanya soal tiket tak terjual habis, ruginya promotor Westlife di Palembang disebutkan karena adanya oknum yang membobol tempat konser.

Presiden Direktur Neutron Live Asia, Rendy, menyebutkan oknum-oknum yang mencapai jumlah 500 orang membobol akses konser tidak menggunakan tanda pengenal kru atau media, atau bahkan gelang penonton.

Dilansir Tribunnews, jumlah tersebut mencapai setengah dari kapasitas stadion tempat konser digelar.

Akibatnya, pihak promotor mengalami kerugian mencapai Rp 5 miliar.

Rendy pun mengimbau promotor lain agar tak mengadakan konser untuk artis sebesar Westlife di Palembang.

“Rugi sekitar 5 miliaran, mungkin jadi tolak ukur untuk promotor-promotor lain."

"Lebih baik kalau artisnya sebesar Westlife jangan dibawa ke Palembang, ini Neutron Live Asia sudah pernah coba dan rugi 5 M."

Baca: Konser Westlife di Palembang, Promotor Rugi Rp 5 Miliar

Baca: Penonton Ngamuk Saat Konser Lany di Jakarta Batal, Sosok Pahlawan Ini Curi Perhatian

"Butuh waktu 10 tahun lagi untuk ada promotor yang berani bawa (musisi Internasional) ke Sumatera,” jelas Rendy.

3. Keluhan pihak EO lokal

Tak hanya Neutron Live Asia, event organizer lokal, MUSIEVENT, yang membantu terselenggaranya konser,  juga menyampaikan keluhannya terkait konser Westlife di Palembang, Minggu (18/8/2019).

Melalui Instagram resminya, MUSIEVENT menyebutkan Palembang mungkin belum siap menjadi tempat bersahabat bagi penyelenggara konser internasional.

Pasalnya, banyak oknum-oknum tidak menghargai proses penjualan tiket, yang merupakan penghasilan utama promotor untuk membayar artis.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved