Selasa, 7 Oktober 2025

Rusuh di Papua

Kapolda Jatim Ajak Mahasiswa Papua di Surabaya Makan Malam di Rumah Dinasnya Besok

Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan berencana mengajak mahasiswa Papua yang tinggal di Asrama Mahasiswa Papua makan malam di rumah dinasnya.

Editor: Dewi Agustina
Tribunjatim.com/Luhur Pambudi
Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan memberi komentar terkait penyebaran video rasis terhadap mahasiswa Papua pada Senin (19/8/2019). 

Bahkan, ia menyebut, Pemkot Surabaya selalu merangkul mahasiswa Papua di setiap gelaran.

Risma juga menyampaikan pernah mendapat gelar mama Papua dari masyarakat Papua.

Untuk itu, ia meminta warga Papua untuk tenang karena pihaknya yang akan menjamin keselamatan para pemuda asal Papua.

"Saya pastikan, saya pastikan, saya pastikan," tegas Risma.

Selain itu, demi menjalin komunikasi yang baik, Risma berencana mengunjungi Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya untuk meredakan situasi karena kesalahpahaman.

"Habis ini saya ke sana. Sekarang enggak bisa karena sampai Surabaya sudah malam, kemungkinan besok," terangnya.

Dikabarkan sebelumnya, sejumlah aksi unjuk rasa terjadi di tanah Papua merespons pengepungan asrama mahasiswa asal Papua di Surabaya dan Malang, Jawa Timur.

Wali Kota Malang Minta Maaf

Wali Kota Malang, Sutiaji menyampaikan permintaan maafnya atas insiden yang terjadi antara mahasiswa asal Papua dengan sejumlah ormas di Malang.

Baca: JANGAN Sembarang Posting soal Rusuh Papua: Diduga Picu Rusuh, 2 Akun Medsos Ini Diburu Siber Polri

"Kalau mungkin ada kemarin insiden kecil atau dimaknai besar, atas nama Pemerintah Kota Malang, saya memohon maaf sebesar-besarnya," kata Sutiaji dikutip dari siaran langsung Kompas TV, Senin (19/8/2019).

Sutiaji membantah bahwa ada isu pemulangan mahasiswa asal Papua.

"Jadi pemerintah kota sampai saat ini tidak pernah membuat kebijakan yang berkaitan dengan ada pemulangan dan sebagainya," kata Sutiaji.

Sutiaji juga menegaskan siapapun warga negara Indonesia dipersilakan untuk menimba ilmu di fasilitas pendidikan yang ada di Kota Malang.

"Dia (mahasiswa asal Papua) adalah warga negara kita. Orang di seluruh dunia saja boleh kok cari ilmu di kita. Jadi sekali lagi tidak akan ada pernah ada larangan atau pemulangan dan sebagainya berkaitan dengan ini," ucap Sutiaji.

Kerusuhan di Manokwari, Papua Barat, Senin (19/8/2019).
Kerusuhan di Manokwari, Papua Barat, Senin (19/8/2019). (ISTIMEWA)

Sutiaji juga mengungkapkan pihaknya telah memediasi para pihak yang terlibat dalam insiden tersebut.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved