Selasa, 30 September 2025

Residivis Begal dan Narkoba yang Baku Tembak 5 Hari Lalu, Akhirnya Twas Ditembak di Metro Lampung

Lima hari dalam pelarian pasca terlibat baku tembak di depan Mapolsek Terbanggi Besar, Abdul Lahab tewas dalam penggerebekan di Kelurahan Margorejo,

Editor: Sugiyarto
TribunLampung/Syamsir Alam
Bripka Imam Kohori, saat baku tembak dengan pelaku begal Abdul Lahab, Minggu (4/8/2019) lalu. 

TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Lima hari dalam pelarian pasca terlibat baku tembak di depan Mapolsek Terbanggi Besar, Abdul Lahab tewas dalam penggerebekan di Kelurahan Margorejo, Metro Selatan, Kota Metro, Kamis (8/8/2019).

Kapolres Lampung Tengah Ajun Komisaris Besar I Made Rasma menjelaskan, dalam penggerebekan Abdul Lahab, pihaknya di-backup penuh oleh Jatanras Polda Lampung.

Apalagi Abdul Lahab terus berpindah tempat untuk menghindari kejaran polisi. 

Baca: Sekelumit Cerita Bripka Imam Kohori Saat Terlibat Baku Tembak Dengan Begal di Lampung Tengah

"Jadi memang pelaku ini selalu bergerak atau berpindah terus. Sebelumnya kita ketahui ada di Negara Ratu, Tegineneng, Pesawaran. Tapi saat akan dibekuk, (Abdul Lahab) tidak ada."

"Kemudian kita ketahui di Metro siang ini. Langsung tim gerebek," kata Rasma saat ditemui di RSUD Ahmad Yani, Metro, Kamis (8/8/2019).

Made menjelaskan,  Abdul Lahab sempat melakukan perlawanan menggunakan senjata api rakitan jenis revolver saat akan ditangkap.

Polisi pun melakukan tindakan tegas.

"Jadi tersangka terkena dua tembakan di dada. Pelaku ini meninggal dalam perjalanan ke RSUD Ahmad Yani," beber Rasma.

"Kalau untuk rumah persembunyian itu rumah kosong. Bukan ada hubungan saudara (dengan pemilik rumah). Apakah ada kerabatnya juga di Metro, itu masih pendalaman kita. Nanti ya," lanjutnya seraya mengatakan akan menggelar konpers di Mapolres Lampung Tengah.

Baca: Cerita Anggota Polisi Kehabisan Peluru Saat Baku Tembak Dengan Begal Sadis


Dari informasi yang dikumpulkan Tribunlampung.co.id, Abdul Lahab mengalami luka pada bagian dada.

Residivis kasus pembegalan dan narkoba itu juga mengalami luka pada tangan, lengan, dan kepala seperti goresan peluru.

"Jadi kemungkinan luka pada tangan, lengan, dan goresan di kepala ini luka lama saat baku tembak kejadian sebelumnya. Kemungkinan besar kena tembak waktu itu. Makanya pelaku masih kuat melarikan diri. Total ada sekitar enam luka tembak, yang lama dan yang baru ya," terang sumber Tribunlampung.co.id yang enggan disebutkan identitasnya.

Dikira Suara Petasan

Sebuah rumah di Jalan Cemara, Kecamatan Metro Selatan, Kota Metro menjadi saksi bisu drama penangkapan Abdul Lahab, Kamis (8/8/2019).

Residivis kasus pembegalan dan narkoba itu pun tewas bersimbah darah setelah dua peluru petugas bersarang di dadanya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan