Truk Tronton Dihentikan Karena Pengemudinya Tak Terlihat, Ternyata Sang Sopir Masih Bocah
Bocah yang dikabarkan putus sekolah itu memilih menjadi sopir tembak Truk tronton yang mengankut tambang galian.
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Aksi seorang anak kecil mengendarai Truk tronton ini terbilang nekat.
Bocah yang dikabarkan putus sekolah itu memilih menjadi sopir tembak Truk tronton yang mengangkut tambang galian.
Bocah kecil yang belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) ini kedapatan tengah asik mengendarai Truk tronton berukuran cukup besar.
Beruntung, polisi berhasil menghentikan laju Truk tronton yang tengah dikendarai bocah kecil tersebut.
Truk tronton bernomor polisi A 9071 ZX dengan bertuliskan 'Gadis Pulsa' di bagian kaca depannya ini tampak tak sebanding dengan tubuh sopirnya yang usianya masih terbilang anak-anak.
Laju kendaraan yang disopiri bocah berbaju kuning itupun terhenti saat distop petugas di sekitar Desa Lumpang, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Selada (6/8/2019).
Bocah kecil berinisial D itu pun tak kaget saat laju kendaraannya dihentikan oleh polisi.
Polisi pun sempat meminta keterangan D yang saat itu sedikit kesulitan saat turun dari bangku kemudinya karena jaraknya cukup tinggi.
Bocah lelaki itu diketahui putus sekolah.
"Kami melakukan penindakan penilangan terhadap pengendara tersebut dan memanggil sopir asli yang seharusnya mengendarai truk tersebut," kata kasat Lantas Polres Bogor, AKP Fadli Amri dalam keterangannya.
Baca: Megawati Soekarnoputri Bakal Beri Kejutan Terkait Kepemimpinan Partai di Kongres PDIP 2019
Baca: KPAI Desak Pemkot Tangsel Bentuk Tim Investigasi Usut Kematian Anggota Paskibraka
Baca: Hotspot Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun Ini Lebih Banyak dari 2018
Baca: Hari Raya Idul Adha Jatuh pada Minggu 11 Agustus, Ini Niat dan Tata Cara Salat Idul Adha Lengkap
Saat ini, Truk tronton bernomor polisi A 9071 ZX yang dikendarai bocah kecil itu diamankan di Mako Polsek Parung Panjang, Kabupaten Bogor serta diberikan sanksi tilang.
Kasat Lantas Polres Bogor AKP Fadli Amri mengatakan, pihaknya akan memanggil pemilik kendaraan maupun sopir asli yang seharusnya mengendarai truk itu untuk dimintai keterangannya.
"Berkendara di bawah umur sangatlah membahayakan bagi keselamatan dirinya dan juga orang lain," kata AKP Fadli Amri.
AKP M Fadli Amri menegaskan jika pihaknya akan melakukan pengawasan kepada setiap pengendara yang melintas terutama truk yang sopirnya masih dibawah umur alias anak-anak.
“Kami juga ingin mengajak pihak terkait untuk bersama aware terkait permasalahan ini, karena memang yang bersangkutan merupakan anak putus sekolah dan saat ini hidup sebatang kara guna memenuhi kebutuhan hidupnya, anak tersebut jg butuh perhatian,” tambah fadli.
Pihaknya mengimbau, agar pemilik truk selalu mengingatkan para pengemudinya sehingga hal ini tidak kembali terulang.
“Kepada para pemilik kendaraan angkutan, ini merupakan warning keras agar selalu mengingatkan para pengemudinya, kami akan lakukan penindakan hukum dgn tegas apabila menemukan kembali khususnya di wilayah hukum Polres Bogor, masyarakat silahkan apabila menemukan dan mengetahui segera melapor ke petugas terdekat, kami akan langsung lakukan penindakan,” imbuhnya.
Satu Keluarga Tewas
Sementara itu, kecelakaan lalu lintas antara sepeda motor dengan truk terjadi di jalur selatan Jawa, tepatnya di pertigaan Cisaga, Kabupaten Ciamis, Rabu (19/6/2019).
Akibat kejadian ini, tiga orang yang merupakan satu keluarga asal Kabupaten Majalengka meninggal dunia.
"Lokasinya di Jalan Raya Banjar-Ciamis, Kecamatan Cisaga," kata Kasat Lantas Polres Ciamis, Ajun Komisaris Bima Gunawan melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu.
Dia menjelaskan, korban meninggal dunia masing-masing bernama Aris (23), Aan (40), dan Arhab (2).
Mereka menaiki sepeda motor Yamaha N-Max dengan nomor polisi E-6671-UQ.
"Para korban beralamat di Blok Cicurug RT 06 RW 06, Desa Ciranca, Kecamatan Malausma, Kabupaten Majalengka," kata Bima.
Saat kejadian, lanjut dia, sepeda motor dan truk sama-sama berasal dari arah timur atau Kota Banjar menuju Barat atau Ciamis.
Saat di pertigaan Cisaga, truk yang dikemudikan Teguh Yulianto, warga Kabupaten Rembang, menabrak bagian belakang sepeda motor yang ditumpangi korban.
"Korban dievakuasi ke rumah sakit Banjar, namun meninggal saat perawatan medis," jelas Bima.
Sementara saksi mata yang enggan namanya disebutkan menuturkan, saat kejadian pengemudi sepeda motor hendak belok kanan ke arah Kecamatan Rancah.
Pengemudi tersebut diduga ragu-ragu ketika akan belok.
"Kemudian ada truk dari belakang dan langsung menabrak," ucapnya.
Kecelakaan Maut Truk Timpa Daihatsu Sigra
Sebuah kecelakaan maut terjadi antara truk pengangkut tanah dengan mobil Daihatsu Sigra di Karawaci, Tangerang, Kamis (1/8/2019).
Kecelakaan tersebut menyebabkan empat penumpang mobil Sigra tewas, dan satu penumpang balita berusia 11 bulan selamat.
Kecelakaan terjadi pada pukul 05.30 WIB.
Dikutip dari Kompas.com, Kasat Lantas Kota Tangerang AKBP Juang Andi Priyanto menerangkan bahwa kecelakaan berawal saat truk bermuatan tanah tersebut melaju dari arah Pinangsia menuju kota Tangerang.
Supir truk dengan inisial SEJ tersebut awalnya menghindari razia dari aparat kepolisian.
SEJ menghindari razia dari kepolisian karena melaju di ruas jalan protokol pada waktu larangan kendaraan melintas.
Menurut aturan yang berlaku, truk berukuran besar dilarang milintas di jalan protokol Kota Tangerang pada pukul 05.00-21.00 WIB.
Supir truk menghentikan truknya untuk menghindari razia polisi karena mengetahui ada petugas yang bersiaga.
"Jam 05.00 WIB-21.00 WIB, (truk berukuran besar) enggak boleh lewat. Nah dia berhenti (untuk menghindari razia) saat mengetahui ada petugas (bersiaga)," kata Juang saat dikonfirmasi Kompas.com.
Setelah merasa situasi aman, SEJ pun kembali melanjutkan perjalanan, namun as roda truk patah dan menyebabkan truk oleng hingga tak dapat dikendalikan.
Karena oleng dan tak dapat dikendalikan, truk akhirnya terguling ke arah kanan.
Nahas, dari arah kanan sedang melaju mobil Daihatsu Sigra dari arah berlawanan.
Truk bermuatan tanah tersebut pun terguling dan menimpa mobil Daihatsu Sigra hingga remuk.
Daihatsu Sigra tersebut pun terkubur beberapa inci ke dalam tanah karena tertimpa truk.
Juang pun menduga bahwa truk bermuatan tanah tersebut dalam kondisi tak layak jalan.
"Itu kendaraannya (truk tanah) sebenarnya enggak layak jalan kayaknya, terus dipaksa jalan. Akibatnya as roda truk patah dan menabrak mobil," kata Juang.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Polisi Tilang Truk Tronton Gadis Pulsa Gara-gara Sopirnya Tidak Lazim,