Sabtu, 4 Oktober 2025

Kasus Pembunuhan Gadis Cantik Alumni IPB Terungkap, Berikut Kronologi Lengkap Kejadiannya

Polres Sukabumi Kota akhirnya merilis tersangka kasus pembunuhan alumni Institut Pertanian Bogor (IPB), AUS (22).

Editor: Adi Suhendi
(KOMPAS.com/BUDIYANTO)
Kapolres Sukabumi Kota AKBP Susatyo Purnomo Condro (kiri) didampingi Wakapolres Kompol Sulaeman (kanan) saat konferensi pers di Cibeure, Sukabumi, Jawa Barat, Senin (5/8/2019)(KOMPAS.com/BUDIYANTO) 

TRIBUNNEWS.COM, SUKABUMI - Polres Sukabumi Kota akhirnya merilis tersangka kasus pembunuhan alumni Institut Pertanian Bogor (IPB), AUS (22).

Pelaku pembunuhan seorang pria berinisial RH (25).

Korban dibunuh dengan cara dicekik bagian lehernya di dalam angkutan umum colt mini jurusan Bogor-Cianjur di wilayah Kecamatan Sukaraja, Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (21/7/2019) malam.

Sebelum mayatnya dibuang ke pematang sawah pinggir Jalan Sarasa Kampung Bungbulang Seulaeurih, Kelurahan Babakan, Kecamatan Cibeureum, tersangka RH melakukan perbuatan asusila terhadap korban.

Baca: Antisipasi BPBD Kabupaten Bandung Barat Sikapi Erupsi Gunung Tangkuban Parahu

Baca: Suami Istri di Nganjuk Bunuh Bayinya Sendiri Sesaat Usai Dilahirkan Lalu Bersandiwara Keguguran

Baca: Hanura Kubu Oesman Sapta Minta Kubu Daryatmo Kembalikan Aset Partai

Baca: Bupati Cianjur Irvan Rifano Dituntut 8 Tahun Penjara dan Hak Dipilihnya Dicabut Selama 5 Tahun

"Antara tersangka dengan korban tidak saling kenal. Tersangka RH adalah sopir angkutan umum dan korban adalah penumpang," kata Kepala Polres Sukabumi Kota AKBP Susatyo Purnomo Condro dalam konferensi pers di tempat penemuan mayat Jalan Sarasa, Cibeureum, Senin (5/8/2019).

Dia menuturkan, aksi tersangka RH ini berawal dari niat mengambil dan menguasai barang-barang milik korban seperti ponsel.

Tersangka RH, pembunuh alumni D3 IPB ditangkap dan digiring polisi ke Mapolres Sukabumi Kota, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (2/8/2019).
Tersangka RH, pembunuh alumni D3 IPB ditangkap dan digiring polisi ke Mapolres Sukabumi Kota, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (2/8/2019). (KOMPAS.com/BUDIYANTO)

Saat itu, korban merupakan satu penumpang yang tersisa hingga Cianjur.

Korban AUS ini naik angkutan umum jurusan Bogor-Cianjur berwarna putih plat biru dari Ciawi, Bogor.

Para penumpang pun naik turun hingga Cipanas.

Namun, akhirnya hingga Cianjur, penumpang hanya tinggal korban yang duduk di kursi depan, samping supir.

"Karena niatnya mengambil ponsel namun mengingat kondisi korban masih sadar, tersangka RH akhirnya berusaha melumpuhkan korban dengan cara membekap saluran pernapasan sampai dengan pingsan," tuturnya.

Setelah korbannya pingsan, lanjut Susatyo, tersangka mengambil barang-barang milik korban.

Baca: Kata PLN Soal Kabar Pohon Sengon Jadi Penyebab Matinya Aliran Listrik

Baca: TERBERU Ranking BWF 2019: Marcus/Kevin Betah Dipuncak, Ahsan/Hendra Naik Peringkat

Lalu perjalanan kendaraannya melaju ke arah Sukabumi.

Sebelum sampai Sukaraja, tersangka membuang tas milik korban di wilayah Gekbrong.

Korban sempat berontak Dalam perjalanan menuju Sukabumi, di Sukaraja korban mulai bergerak dan mulai sadar. 

Tersangka RH pun melakukan perbuatan asusila terhadap korban.

Namun, karena berontak akhirnya korban dicekik hingga meninggal dunia.

"Untuk menghilangkan barang bukti, korban dibuang di tempat ini di sekitar Cibeureum pada Minggu sekitar pukul 23:00 dan Senin pagi jenazah korban ditemukan warga," paparnya.

Saat ini perkaranya masih terus dalam pengembangan, tersangka RH masih diperiksa penyidik Satuan Reskrim Polres Sukabumi Kota.

Selain itu penyidik juga telah meminta keterangan dari para saksi sebanyak 15 orang.

Sebelumnya diberitakan sosok mayat perempuan ditemukan pinggir jalan di Kampung Bungbulang, Jalan Sarasa, Kelurahan Babakan, Kecamatan Cibeureum, Sukabumi, Jawa Barat, Senin (22/7/2019).

Keterangan dihimpun Kompas.com, mayat tanpa identitas itu ditemukan pertama kali oleh seorang warga sekitar pukul 06.30 WIB.

Saat itu, warga yang hendak menuju sawah melihat jenazah korban dalam keadaan nyaris telanjang.

Penemuan jasad perempuan tersebut langsung dilaporkan ke ketua RT setempat.

Setelah dicek bersama sejumlah warga lainnya, penemuan mayat dilaporkan ke Polsek Cibeureum.

Paman Amelia Bersyukur

Paman Amelia Ulfa Supandi (22), Gunalan (40), mengapresiasi tinggi terhadap pihak kepolisian Polresta Sukabumi yang telah menerjunkan tim terbaik untuk mengungkap kasus pembunuhan gadis cantik lulusan IPB asal Cianjur itu.

Ditemui di Cianjur, Gunalan mengatakan, pihaknya bersama orangtua Amelia diminta datang ke Polresta Sukabumi untuk melengkapi berkas dan keterangan dari pihak keluarga siang ini.

 Harga Bek Tengah Langsung Mengalami Inflasi

"Apresiasi tinggi untuk jajaran Polresta Sukabumi yang telah menerjunkan tim terbaik termasuk tim IT, karena kasus ini mempunyai petunjuk awal yang buram tapi mereka bisa mengungkap motif siapa pelakunya," ujar Gunalan, Senin (5/8/2019).

Gunalan mengatakan, misteri terbunuhnya Amelia sempat membuat simpang siur karena banyak kabar dan berita yang diterima pihak keluarga.

Menurutnya, semula keluarga menyangka bahwa ini adalah pembunuhan berencana, namun setelah pengungkapan, pihaknya mendapat keterangan yang terang benderang.

 Manajemen Gojek dan Driver Pengunjuk Rasa Raih Kesepakatan

"Luar biasa kinerja kepolisian Polresta Sukabumi. Keluarga sempat bingung dengan misteri terbunuhnya Amelia, banyak dugaan dan prediksi yang membuat simpang siur. Semula kami menduga pembunuhan berencana," kata Gunala.

Mewakili keluarga, kata Gunala, berharap pelaku dapat hukuman seberat-beratnya.

"Saya melihat ada juga pasal maksimal hukuman mati, polisi sudah menyiapkan pasal berlapis, kalau bisa seberat-beratnya ini perlakuan biadab dan bajingan," kata Gunala.

 Prabowo Dipastikan Diundang ke Kongres PDIP di Bali, Bagaimana dengan SBY? Begini Jawaban PDIP

Ia juga berharap semua media bantu mengawal ke persidangan sampai jatuh vonis hukuman.

"Hari ini keluarga diminta datang ke Sukabumi untuk melengkapi keterangan berkas untuk naik ke kejaksaan," katanya.

Pemakaman Amelia Ulfa Supandi, lulusan IPB yang menjadi korban pembunuhan.
Pemakaman Amelia Ulfa Supandi, lulusan IPB yang menjadi korban pembunuhan. (ferri amiril/tribun jabar)

Ia mengatakan, sepengetahuannya pelaku merupakan aktor tunggal dalam pembunuhan tersebut ada juga beberapa orang yang ditangkap masih terkait dengan kasus.

"Pelaku hanya satu karena yang lain penadahan penjualan telepon selular, katanya sudah berpindah tangan beberapa kali," kata Gunalan.

Penulis : Kontributor Sukabumi, Budiyanto

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sopir Angkot Bunuh Alumni IPB karena Ingin Ambil Ponsel Korban

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved