Idul Adha 2019
Jokowi Beli Sapi Kurban Jenis Simmental Berbobot Hampir 1 Ton, Harganya Rp 65 Juta
Sapi jenis Simmental yang dibeli Jokowi dari H Pacong memiliki bobot 971,5 kg. Harganya mencapai Rp 65 juta.
Selain kebersihannya, hasil persilangan sapi Bali dengan sperma sapi Australia itu, juga diperhatikan pakannya.
Setiap hari kata dia, sapi tersebut diberi pakan berupa jerami, dedak, rumput gajah, dan pakan lainnya.
"Utusan Pak Jokowi sudah datang ke sini melihat langsung sapi ini. Menurut informasi, sapi ini untuk kurban Presiden Jokowi di Soppeng," ujarnya.
H Pacong menambahkan, sapi tersebut dipelihara sejak kecil di peternakan seluas 40 are tersebut.
Saat berusia sekitar tiga tahun, utusan Jokowi datang memesan sapi di peternakannya.
"Alhamdulillah, tentu saya sangat bersyukur karena Presiden Jokowi memesan sapi di tempat kami ini," ujarnya.
Di peternakan milik H Pacong itu, terdapat sekitar 250 ekor sapi, yang dipelihara.
Sapi-sapi tesebut, dipelihara oleh hampir 30 pekerja.

Relakan Sapinya Dibeli Jokowi
Presiden Joko Widodo membeli satu ekor sapi jenis Peranakan Ongole (PO) seberat 1,1 ton dari seorang peternak di Jalan Pangeran Ayin, kawasan Sako Baru, Palembang.
Nantinya, sapi kurban Presiden Joko Widodo ini akan diserahkan ke panitia kurban Masjid Agung atau Masjid Sultan Mahmud Badaruddin dan kemudian dibagikan kepada masyarakat.
Idil Fitriansyah (31), pemilik sekaligus pengelola Dwikarya Farm menjelaskan, sapi milik orang nomor satu di Indonesia dipesan sejak Senin (15/7/2019) lalu.
Idil menceritakan, sapi yang dipilih merupakan sapi kesayangan keluarganya yang sekarang berusia 10 tahun.
Baca: Jokowi Akan Pimpin Langsung Pembubaran TKN dan TKD 34 Provinsi
Baca: Sutradara Ave Maryam & Jefri Nichol Pernah Konsumsi Ganja Bersama, Polisi Sebut Keduanya Pemula
"Awalnya berat untuk menjualnya tapi karena sudah dipilih presiden, kami sekeluarga berpikir ini momen langka, jadi kapan lagi orang nomor satu yang pesan," ujarnya, Selasa (23/7/2019).
Menurut Idil, sapi kurban Presiden Joko Widodo ini juga telah melalui verifikasi yang dilakukan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumatera Selatan.