Dua Pria Terduga Pembunuh Wanita Tanpa Busana di Persawahan Mempawah Diringkus Polisi
Dua pria terduga pelaku pembunuhan terhadap seorang wanita di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat ditangkap
TRIBUNNEWS.COM, MEMPAWAH - Dua pria terduga pelaku pembunuhan terhadap seorang wanita di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat ditangkap tim gabungan Polres Mempawah, Sabtu (20/7/2019).
Kedua pelaku masing-masing berinisial DN alias L, dan KS.
Berdasarkan informasi, kedua terduga pelaku adalah warga Desa Dema, Kecamatan Anjongan, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.
Saat dikonfirmasi, Kapolres Mempawah, AKBP Didik Dwi Santoso melalui Kapolsek Anjongan, Iptu Ambril mengatakan, terduga pelaku berinisial KS diamankan di areal perkebunan sawit di Dusun Pinyuh Kresik sekitar pukul 09.00 pagi WIB.
Kemudian sekitar pukul 10.45, tim gabungan berhasil membekuk DN saat dia sedang menyemprot rumput di sawah.
"Kita sudah lakukan introgasi awal, dan kita juga sedang melakukan pemeriksaan lebih dalam, saat ini kedua pria tersebut sudah diamanka di Mapolres Mempawah," ujarnya.
Hasil visum
Mayat tanpa busana yang ditemukan di saluran areal persawahan, Kelurahan Anjungan Melancar, Kecamatan Anjongan, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar), Selasa (16/7/2019) pagi diduga korban pembunuhan.
Hal tersebut berdasarkan hasil visum RSUD Rubini Mempawah terhadap mayat wanita berinisial JS (38) tersebut.
Visum dilakukan dr Sugeng Eko.
Dari hasil visum dia menemukan ada dua luka robek di bagian kepala dengan ukuran 1-4 centimeter.
Luka robek di kepala menyebabkan korban mengalami pendarahan secara terus menerus sehingga terjadilah syok hipovolemik (kekurangan darah, Red).
Baca: Kasus Pelesiran Idrus Marham: 3 Jam di Kedai Kopi, Uang Sogok, Hingga Dipecatnya Pengawal Tahanan
Baca: Jokowi Cari Menteri Muda, PKB: Ada Banyak Stok Pengurus dan Kader Partai
Baca: Ayah di Kupang Ini Aniaya Anaknya Sendiri Berusia 2 Tahun Hingga Patah Tulang
Syok hipovolemik adalah kondisi darurat di mana jantung tidak mampu memasok darah yang cukup ke seluruh tubuh akibat volume darah yang kurang.
"Untuk tulang tengkorak tidak ada yang patah, kita pastikan sumber pendarahannya dari luka robek di kepala," ujarnya.
Kemungkinan dr Sugeng mengatakan penyebab utama kematian korban diduga akibat benturan keras di kepala, karena ada trauma di kepala.

Untuk memastikan lebih jelas, dr Sugeng menyarankan untuk otopsi.