Sabtu, 4 Oktober 2025

BREAKING NEWS: Satu Lagi Siswa SMA Taruna Palembang Korban Penganiayaan Meninggal

WJ (14), siswa SMA Taruna Indonesia di Palembang yang diduga menjadi korban penganiayaan saat Masa Orientasi Sekolah (MOS), dikabarkan meninggal dunia

Editor: Dewi Agustina
Istimewa
WJ (14), siswa SMA Taruna Indonesia di Palembang yang diduga menjadi korban penganiayaan saat Masa Orientasi Sekolah (MOS), dikabarkan meninggal dunia, Jumat (19/7/2019) sekitar pukul 20.00 WIB. Korban WJ sebelumnya menjalani perawatan intensif selama enam hari di rumah sakit. 

Diberitakan sebelumnya, seorang siswa berinisial DBJ (14) tewas akibat dianiaya oleh pembina MOS bernama Obbi (24).

DBJ tewas setelah dipukul menggunakan bambu di bagian kepala dan ditarik bajunya hingga membuat DBJ terpelanting ke aspal.

Tarikan yang dilakukan oleh Obbi ini diduga membuat kepala DBJ terbentur ke aspal dan menyebabkan pendarahan di kepala.

Nyawa DBJ melayang saat dilarikan ke rumah sakit pada Sabtu (13/7/2019).

Di hari yang sama, ayah WJ (14) bernama Suwito, mendapat telepon dari sekolah perihal sang anak yang masuk rumah sakit.

WJ dilarikan ke rumah sakit Karya Asih Charitas.

Adegan tersangka Obi memukul kepala korban pada saat rekontruksi di belakang komplek perumahan bagian belakang sekolah SMA Taruna Indonesia Palembang, Senin (5/7/2019)
Adegan tersangka Obi memukul kepala korban pada saat rekontruksi di belakang komplek perumahan bagian belakang sekolah SMA Taruna Indonesia Palembang, Senin (5/7/2019) (Haris Widodo/Sriwijaya Post)

Melalui sambungan telepon tersebut, pihak sekolah menyebut WJ mengalami panas tinggi.

"Saya dapat telepon dari pihak sekolah katanya anak saya sakit panas tinggi dan sudah ada di rumah sakit Karya Asih Charitas," ujarnya, Senin (15/7/2019), dikutip dari Tribun Sumsel.

Sampai di rumah sakit, Suwito mengungkap, kondisi sang anak sudah berada di IGD dan ditanagani oleh dokter.

WJ juga disebut mengigau.

Dari hasil pemeriksaan, WJ mengalami usus terlilit.

Hal ini membuat WJ harus segera dioperasi.

Suwito dan kuasa hukumnya Firli saat melaporkan mengenai dugaan penganiayaan yang menimpa anaknya saat MOS di SMA Taruna Indonesia Palembang.
Suwito dan kuasa hukumnya Firli saat melaporkan mengenai dugaan penganiayaan yang menimpa anaknya saat MOS di SMA Taruna Indonesia Palembang. (Lusi Faradila/Tribun Sumsel)

Suwito menceritakan, perut sang anak dalam kondisi bengkak.

Dokter kemudian mengambil tindakan saat itu juga.

"Sekitar pukul 21.00 dilakukan operasi karena perut anak saya sakit dan kata dokter ada ususnya yang terbelit," ujarnya, Senin (15/7/2019) dikutip dari Kompas.com.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved