Senin, 29 September 2025

Update Kasus Mayat Wanita Tanpa Busana di Persawahan Mempawah: Cairan di Organ Intim dan Pasar Malam

Mayat tanpa busana yang ditemukan di saluran areal persawahan Kecamatan Anjongan, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, diduga korban pembunuhan.

Editor: Adi Suhendi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Ya'M Nurul Anshory
Aparat kepolisian evakuasi mayat wanita yang ditemukan tewas tanpa busana di pematang sawah, Selasa (16/9/2019). Pernah Jadi Korban Kasus Perkosaan 

TIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mayat tanpa busana yang ditemukan di saluran areal persawahan, Kelurahan Anjungan Melancar, Kecamatan Anjongan, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar), Selasa (16/7/2019) pagi diduga korban pembunuhan.

Hal tersebut berdasarkan hasil visum RSUD Rubini Mempawah terhadap mayat wanita berinisial JS (38) tersebut.

Visum dilakukan dr Sugeng Eko.

Dari hasil visum dia menemukan ada dua luka robek di bagian kepala dengan ukuran 1-4 centimeter.

Luka robek di kepala menyebabkan korban mengalami pendarahan secara terus menerus sehingga terjadilah syok hipovolemik (kekurangan darah, Red).

Baca: Kasus Pelesiran Idrus Marham: 3 Jam di Kedai Kopi, Uang Sogok, Hingga Dipecatnya Pengawal Tahanan

Baca: Jokowi Cari Menteri Muda, PKB: Ada Banyak Stok Pengurus dan Kader Partai

Baca: Ayah di Kupang Ini Aniaya Anaknya Sendiri Berusia 2 Tahun Hingga Patah Tulang

Syok hipovolemik adalah kondisi darurat di mana jantung tidak mampu memasok darah yang cukup ke seluruh tubuh akibat volume darah yang kurang.

"Untuk tulang tengkorak tidak ada yang patah, kita pastikan sumber pendarahannya dari luka robek di kepala," ujarnya.

Kemungkinan dr Sugeng mengatakan penyebab utama kematian korban diduga akibat benturan keras di kepala, karena ada trauma di kepala.

Pihak kepolisian mengevakuasi korban tewas di dalam parit irigasi sawah warga Kelurahan Anjongan, Kabupaten Mempawah, Selasa (16/7/2019) pagi WIB.
Pihak kepolisian mengevakuasi korban tewas di dalam parit irigasi sawah warga Kelurahan Anjongan, Kabupaten Mempawah, Selasa (16/7/2019) pagi WIB. (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/YA'M NURUL ANSHORY)

Untuk memastikan lebih jelas, dr Sugeng menyarankan untuk otopsi.

Dugaan sementara kematian korban adalah benturan keras.

Saat ditemukan kondisi korban sudah kaku dan lebam mayat, namun belum membusuk.

"Korban diperkirakan sudah meninggal sekitar delapan jam sebelum visum. Karena sudah ada lebam mayat di belakang, dan kaku mayat di sekujur tubuh," ujarnya.

Selain di kepala juga ada luka lecet di bagian punggung korban, diduga disebabkan gesekan, kemudian di bagian payudara kiri dan kanan ada luka lecet.

Kemudian bagian alat intim korban ditemukan cairan.

Namun belum bisa dipastikan itu cairan apa, karena harus dilakukan cek laboratorium.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan