Kasus Mutilasi
Kasus Mutilasi Wanita Asal Bandung: Berawal Dari Facebook, Utang, Hingga Potongan Tubuh di Banyumas
Menurut Iptu Rizki, peristiwa pembunuhan dan mutilasi bermula dari pekenalan DP dengan KW melalui media sosial facebook dua bulan lalu.
TRIBUNNEWS.COM, BANYUMAS - Asal usul kasus pembunuhan dan mutilasi terhadap wanita Cileunyi, Bandung, akhirnya terungkap.
Berdasarkan hasil penyelidikan, motif tersangka DP (37) membunuh dan memutilasi serta membakar potongan tubuh korban KW (51) bukan karena motif asmara.
Kanit III Satreskrim Polres Banyumas Iptu Rizky Adhiyanzah menjelaskan bagaimana pembunuhan disertai mutilasi tersebut terjadi.
Menurut Iptu Rizki, peristiwa bermula dari pekenalan DP dengan KW melalui media sosial facebook dua bulan lalu.
Berdasarkan keterangan tersangka, sejak awal berkenalan dengan korban, DP diduga telah memiliki niat jahat.
Baca: Nyanyian Mantan kepala BIN hingga Kecurigaan TKN Soal Pemulangan Rizieq Shihab
Baca: Low MPV Renault Triber Ditawarkan dalam 4 Varian, Harga Masih Dirahasiakan Tapi Bakal Bikin Kaget
Baca: Kondisi Angela Merkel Menyulut Diskusi Tentang Kesehatan Pemimpin Jerman
"Motifnya bukan asmara, karena sejak awal tersangka punya niatan tidak baik," kata Rizky, Jumat (12/7/2019).
Di media sosial, tersangka sengaja mengedit fotonya agar korbannya percaya.

"Tersangka berkenalan dengan korban dengan mengedit foto di Facebook, pakai baju taruna gitu, tapi wajahnya dia, tersangka ngakunya di pelayaran," ujarnya.
Setelah berkenalan dengan korban, tersangka meminjam uang kepada korban dengan alasan belum gajian.
Tersangka menjanjikan akan membayar utang tersebut setelah menerima gaji.
Sebelum peristiwa pembunuhan dan mutilasi, tersangka sudah pernah bertemu dengan korban sebanyak empat kali.
Baca: Akademisi UGM Minta DPR Tunda Pengesahan RUU Pertanahan, Ini Alasannya
Baca: Jadwal MotoGP Ceko Live Trans7: Marc Marquez Waspadai Dua Rider Yamaha Selain Valentino Rossi
Baca: Reaksi Yusril tentang Prabowo-Sandiaga Ajukan Permohonan Sengketa Pilpres ke MA
Pertemuan pertama terjadi di tol daerah Jawa Barat.
"Total tersangka meminjam uang kepada korban sebanyak Rp 20 juta yang terbagi dalam empat kali transfer," ujar Rizky.
Setelah beberapa kali transfer, korban yang mengenal tersangka berstatus bujang menagih uang yang dipinjamkan.
Tersangka menjanjikan akan membayar utang tersebut.
"Korban menanyakan uang pinjaman, tersangka ngomong Senin (8/7/2019) mau ambil gaji di Jakarta," katanya.
Kemudian korban dan pelaku pun bertemu di Bandung, Minggu (8/7/2019).
Setelah itu, pelaku mengajak jalan-jalan korban ke wilayah Bogor.
Baca: KPK Sita Uang Rp 5,3 Miliar dari Kamar Rumah Dinas Gubernur Kepri Nurdin Basirun
"Nah di sana dieksekusi," kata Rizky.
Pelaku membacok bagian belakang kepala korban menggunakan golok hingga tewas.
Setelah dibunuh, mayat korban kemudian dimasukkan ke dalam mobil dan dibawa ke wilayah Kabupaten Kebumen dan Banyumas.
Tubuh KW dipotong dalam mobil saat perjalanan ke kedua lokasi tersebut.

"Di perjalanan takut kalau terlalu besar akan ketahuan makanya dipotong-potong," ujar Rizky, Jumat (12/7/2019).
Rizky menjelaskan, dari hasil pemeriksaan sementara, setelah membunuh KW di Bogor, Jawa Barat, pelaku DP membawa tubuh KW ke rumahnya di Desa Gumelem Wetan, Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Setelah itu, DP membawa dan membuang sebagian potongan tubuh KW berupa kepala, kaki, dan tangan ke Dusun Plandi, Desa Watuagung, Kecamatan Tambak, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Namun, DP terlebih dahulu membakar potongan tubuh tersebut.
Karena melihat ada orang di lokasi, tersangka kemudian pergi tanpa menunggu potongan tubuh terbakar tuntas.
"Di situ tidak ditunggu, setelah api menyala kemudian ditinggal. Kemudian tersangka mutar-mutar bingung mau membuang ke mana potongan tubuh lainnya. Akhirnya ketemu lokasi di Sempor, Kabupaten Kebumen," ujarnya.
Di lokasi kedua yang berada di Sempor, Kebumen, pelaku kemudian membakar dan membuang bagian tubuh lainnya.
Kronologi penemuan
Penemuan potongan tubuh manusiadi Banyumas bermula dari saksi Pariman (45) warga setempat yang mendapat laporan dari seorang anak kecil berumur 12 tahun sekira pukul 16.30 WIB, Senin (8/7/2019).
Anak tersebut mengaku menemukan daging besar bekas di bakar di selokan atau gorong-gorong Desa Watu Agung RT 8 RW 3, Kecamatan Tambak, Banyumas.
Mendapat laporan dari anak kecil tersebut Pariman kemudian langsung mendatangi TKP dan mengecek lokasi tersebut.
Ketika dicek oleh Pariman, ternyata benar menemukan adanya potongan tangan dan kepala yang sudah hangus terbakar.
Baca: MK Tak Istimewakan Gugatan Keponakan Prabowo Subianto
Baca: Wajahnya Terlihat Letih, Gunawan Dwi Cahyo Ungkap Rasa Lelahnya Setelah Diperiksa Polisi
Baca: Kejari Pontianak Amankan Uang Negara Sekitar Rp 4,7 Miliar dalam Kasus Korupsi
Penemuan potongan kepala dan tangan yang hangus terbakar tersebut cukup mengemparkan warga sekitar.
Polisi sampai saat ini masih menyelidiki potongan kepala dan tangan tersebut dengan membawanya ke rumah sakit Margono Purwokerto untuk di autopsi.
Potongan kepala, tangan, dan kaki manusia yang sudah dalam keadaan terbakar ini ditemukan warga di bawah gorong gorong.

Tepatnya di jembatan saluran air dekat dengan jalur perbukitan jalan alternatif penghubung antara Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Saat ditemukan kondisi kepala tangan dan kaki sudah dalam kondisi gosong akibat terbakar.
Potongan kepala tersebut sudah hangus dan susah untuk dikenali.
Tim inafis Polres Banyumas yang datang ke TKP penemuan kepala dan potongan tangan langsung melakukan olah tempat kejadian perkara.
Seorang warga yang biasa melintasi jalan alternatif penghubung Banyumas dan Banjarnegara, Ratno (45) warga Desa Gumelem, Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara mengaku sempat melihat kepulan asap di tempat kejadian.
"Saya memang sering lewat jalan ini. Tetapi, saya tidak menyadari bahwa asap itu adalah pembakaran mayat. Saya kira itu bakar-bakar biasa," ungkap Ratno kepada Tribunjateng.com, Selasa (9/7/2019).
Sementara itu, saat di konfirmasi Kapolres Banyumas, AKBP Bambang Yudhantara Salamun mengatakan jika pihaknya sudah menerima laporan tersebut.
"Jadi kita kemarin sore menerima informasi dari warga ada potongan tangan, kepala dan kaki. Anggota langsung melakukan olah TKP, sekarang masih dalam penyelidikan, karena itu lokasinya berada di perbatasan Banyumas dan Banjarnegara yang berjarak hanya 50 meter," ujar Kapolres.
Kepulan asap
Ratno (45), warga Desa Gumelem Wetan, Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara mengatakan, siang hari sebelum penemuan potongan tubuh, ia sempat melihat kepulan asap di lokasi tersebut.
"Kemarin sekitar pukul 14.00 saya di atas (tugu perbatasan Banyumas-Banjarnegara), turun lewat sini mau beli kambing, lihat asap di sini," kata Ratno di lokasi kejadian, Selasa (9/7/2019) dikutip dari kompas.com
Ratno yang saat itu mengendarai sepeda motor mengaku sama sekali tidak menyangka kepulan asap tersebut berasal dari lokasi penemuan potongan tubuh manusia.
Baca: Hasil Persebaya Vs Barito Putera Tanpa Gol Babak I: Hat-trick Hero Lawan Persib Dicoret Mendadak
"Sama sekali tidak menyangka, karena di daerah hutan sini sering ada bakar-bakaran kayu atau sampah, itu hal biasa. Saya baru dengar tadi malam katanya ada temuan tubuh manusia yang terbakar," ujar Ratno.
Saat melintas lokasi penemuan, Ratno mengatakan, kondisi di sekitar sangat sepi dan tidak ada aktivitas manusia.
Ratno mengaku tidak melihat atau berpapasan dengan warga lainnya.
Hal senada disampaikan Rasikin (50), warga Dusun Plandi, yang rumahnya berada di bawah lokasi kejadian.
Siang hari sebelum penemuan, Rasikin lewat jalan tersebut hingga empat kali.
Namun, Rasikin tidak mencurigai apapun.
"Kemarin pagi sekitar pukul 08.15 saya lewat sini, mau berangkat kerja, tidak lihat apa-apa. Bahkan kemarin saya bolak-balik lewat sini naik motor sampai empat kali karena momong anak, tapi saya enggak lihat," kata Rasikin.
Pisau, lipstik, dan anting
Di sekitar lokasi penemuan potongan tubuh yang terbakar ditemukan sejumlah barang.
Pariman (43), warga Dusun Plandi yang kali pertama mendatangi lokasi mengatakan, di sekitar potongan tubuh ditemukan pisau, anting dan tempat lipstik.
"Ada pisau, terus benda seperti anting atau apa tadi malam, dan tempat lipstik. Di situ juga ditemukan sehelai rambut yang cukup panjang, ditemukan menyatu dengan abu," kata Pariman, saat ditemui di lokasi kejadian, Selasa (9/7/2019).
Pariman menceritakan, Senin sekitar pukul 16.30 WIB selepas pulang dari hutan ia mendapat laporan dari seorang anak berusia 12 tahun.
Baca: Wanita Hamil Ini Tiba-tiba Jambak Rambut Nikita Mirzani, Apa Salah Nyai?
Baca: Tio Pakusadewo Dikabarkan Terkena Stroke, Begini Kondisi Terbarunya
Anak tersebut melaporkan adanya bekas perapian di selokan yang mencurigakan.
"Anak kecil mau latihan motor mencium bau menyengat, ditengok, terus memberitahu ke tempat saya. Katanya ada bekas bakar-bakaran, tapi ada dagingnya masih besar," ujar Pariman.
Pariman lantas mendatangi lokasi yang ditunjukkan anak tersebut.
Saat didatangi, kata Pariman, bekas pembakaran tersebut masih agak berasap.
"Pertama kali lihat itu seperti ikan (daging-red), setelah ditengok di dalam gorong-gorong ada kepala, jaraknya sekitar 50 sentimeter dari mulut gorong-gorong," kata Pariman.
Sedangkan potongan tangan dan kaki, lanjut Pariman, berada di mulut gorong-gorong.
"Ada tulang juga, agak di ujung, ada beberapa tapi saya enggak hitung. Yang masih agak utuh kepala, potongan (kaki bagian) lutut, sama telapak tangan," ujar Pariman.