Selasa, 7 Oktober 2025

Sipir Ini Pernah Pergoki Aktivitas Homoseks di Kalangan Napi

Sebagai gambaran, satu kamar tahanan disertai WC dengan penyekat tembok setinggi leher orang dewasa.

Editor: Hendra Gunawan
http://assets.kompas.com/data
ilustrasi homoseksual 

"Kejadiannya kurang lebih sama, kepergok saat siang hari di kamar, perempuan dan perempuan dalam posisi tidur tapi tidak normal," ujarnya.

Ia mengaku saat itu langsung menegur keduanya‎.

"Saat itu keduanya bilang enggak ngapa-ngapain, tapi kan posisi mereka dalam kondisi tidak normal. Setelah saya cek ke rekan-rekannya memang begitu," ujar dia.

Baca: Dua Tahun Tak Juara, Kroser Romain Febvre Rasakan Kembali di Indonesia

Baca: Elite PKB Berharap Jatah Kursi Menteri untuk PKB dan NU Berbeda

Baca: 13 Jam Diperiksa Polda Metro Jaya, Galih Ginanjar Ngaku Ingin Permalukan Fairuz A Rafiq

Kepala Kanwil Kemenkum HAM Jabar ‎Liberti Sitinjak mengungkap mengungkap dampak lapas dan rutan yang melebihi kapasitas.

Ia menjelaskan lapas dan rutan di Jabar dihuni 23,681 orang namun kapasitasnya justru 15,658 orang.

"Lapas dan rutan sudah over kapasitas. Ibarat kata, kondisi itu membuat kaki ketemu kaki, kepala ketemu kepala badan ketemu badan. ‎

Dampaknya munculnya homoseksualitas (gay) dan lesbi," ujar Liberti di Arcamanik, Kota Bandung Senin (8/7).

Hanya saja, Liberti enggan mengungkap besaran napi yang menderita penyimpangan seksual termasuk di lapas mana saja.

"Setidaknya gejala itu ada. Bagaimana seseorang sudah berkeluarga, masuk ke lapas, otomatis kan kebutuhan biologisnya tidak tersalurkan.

Jadi gejala itu ada namun tidak etis saya buka," ujar Sitinjak.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved