Sabtu, 4 Oktober 2025

Polisi Temukan 38 Bom Molotov Siap Ledak di Rumah AKA, Tersangka Kasus Pembakaran Polsek Tambelangan

Polisi menemukan 38 bom molotov siap pakai dan enam HT di rumah tersangka Abdul Kodir Al Hadad, diduga aktor intelektual pemkabaran Polsek di Sampang.

Editor: Dewi Agustina
Hanggara Pratama/Tribun Madura
Kondisi Polsek Tambelangan Sampang Madura yang dibakar, Kamis (23/5/2019. (TRIBUNMADURA/HANGGARA PRATAMA) 

Tersangka Supandi bertugas untuk mengambil material batu berwarna putih di depan Polsek Tambelangan.

Baca: Awal Penangkapan Mustofa Nahrawardaya, Firasat Istri Hingga Minta Dibebaskan

Tersangka Supandi bersama Ali dan Hadi melakukan pelemparan batu ke arah polsek.

Kapolda juga menyebut menyebut lima tersangka merupakan anggota organisasi masyarakat (ormas) di Sampang.

Apa pemicu aksi anarkis itu? Kapolda menyebut terprovokasi berita hoax (palsu) yang beredar melalui pesan singkat.

Suasana kantor Polsek Tambelangan Sampang Madura seusai dibakar massa pada Rabu (22/5/2019) malam
Suasana kantor Polsek Tambelangan Sampang Madura seusai dibakar massa pada Rabu (22/5/2019) malam (tribunjatim.com)

Sebelum kerusuhan, warga Sampang digemparkan kabar yang menyebut beberapa kiai dan warga Madura terjebak di kerumunan saat mengikuti aksi 22 Mei di Jakarta.

Bahkan beberapa kiai dan warga sempat dikabarkan ditangkap polisi.

Tak pelak beberapa warga kemudian mendatangi Polresta Sampang, minta agar menghubungi polisi di Jakarta agar membebaskan tokoh yang ditahan.

Kecewa Dihalangi

Pertemuan di Polres Sampang berlangsung lancar tanpa hambatan hingga akhirnya massa meninggalkan lokasi.

Kondisi Polsek Tambelangan, Sampang, Madura yang luluh lantak usai dibakar massa, Rabu (22/5/2019) malam.
Kondisi Polsek Tambelangan, Sampang, Madura yang luluh lantak usai dibakar massa, Rabu (22/5/2019) malam. (Hanggara Pratama/Tribun Madura)

Namun tak disangka massa ternyata bergeser ke Polsek Tembalang, yang berjarak sekira 23 kilometer atau sekitar 30 menit perjalanan dari Polres Sampang.

Massa langsung melempari polsek menggunakan bom molotov.

Selain itu ada motif lain terkait aksi itu. Para tersangka mengaku nekat melakukan aksi anarkis itu lantaran merasa kecewa dihalangi oleh kepolisian ketika hendak berangkat mengikuti aksi 22 Mei di Jakarta.

"Ada kekecewaan dari masyarakat Madura yang ingin berangkat ke Jakarta," kata Kapolda.

Diungkapkan, pada Selasa (21/5/2019) lalu ada puluhan masyarakat Madura yang hendak berangkat menuju Jakarta melalui jalur darat.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat meninjau langsung ke lokasi insiden Polsek Tambelangan dibakar, Kamis (23/5/2019).
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat meninjau langsung ke lokasi insiden Polsek Tambelangan dibakar, Kamis (23/5/2019). (Hanggara Pratama/Tribun Madura)

Saat tiba di Jembatan Suramadu, ternyata mereka kena razia aparat Polda Jatim dan Polrestabes Surabaya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved