Pilpres 2019
Jenazah Sandro Korban Peluru Nyasar Saat Kerusuhan di Bawaslu Tiba di Pamenang Jambi
Jumat (24/5/2019) pagi, jenazah Sandro, korban peluru nyasar saat kerusuhan di Bawaslu Jakarta beberapa hari akhirnya tiba di Pamenang Kabupaten Meran
Setelah itu ponsel yang dibawa tidak bisa lagi dihubungi.
Keluarga, kata Liani, mengizinkan jenazah siswa SMK itu untuk diautopsi. Alasannya, ada luka tembak di tenggorokan.
"Bapaknya sedang mengurus. Katanya luka tembak di dada, tidak tahunya di tenggorokan," jelas dia.
Keluarga mempertanyakan kepada pihak aparat yang menyampaikan hanya memakai tembakan gas air mata dan peluru karet dalam melakukan tindakan pembubaran massa.

Pasalnya, apa yang terjadi kepada warga Palmerah itu sama sekali berbeda.
"Mana? Katanya peluru karet? Katanya gas air mata? Mana," nada suaranya meninggi.
Humas RSUD Tarakan Reggy mengatakan ada beberapa korban yang dibawa ke rumah sakit akibat tembakan peluru karet.
Pihaknya masih belum dapat memastikan apakah ada korban meninggal dunia akibat hal tersebut.
"Kami masih belum tahu karena harus autopsi dulu. Memang ada beberapa yang terkena peluru karet. Ada juga yang pinggirnya saja," kata dia.
Beberapa dari korban yang tertembak peluru karet justru membawa peluru karet itu pulang ke rumah.

Terlebih, ada di antara mereka yang mengeluarkan sendiri peluru yang menembus badannya tersebut.
"Ya ada yang mereka bawa pulang. Ada beberapa. Saya bilang mereka justru keluarkan sendiri," ungkapnya.
Kendati demikian, sebagian besar korban bentrokan aksi 22 Mei merupakan pasien yang terkena gas air mata.
Keluhannya sesak nafas dan perih di mata.
Sebagian besar korban yang masuk pada Rabu (22/5/2019) dini hari sudah dapat dipulangkan.