Pembunuhan
Calon Pendeta Cantik Itu Berbisik Minta Jangan Dibunuh, Tapi Nang yang Sakit Hati Tak Memedulikan
Hendri (18) dan Nang (20), dua tersangka pembunuhan calon pendeta di areal perkebunan PT Sungai Mas Persada, memeragakan pembunuhan calon pendeta
Editor:
Sugiyarto
Kedua kaki dan tangan terikat, celana dalam sudah terlepas di samping korban dan ditutupi dengan kain serta jaket.
"Korban sudah 1,5 tahun mengabdi menjadi pendeta di desa tersebut, dia dikenal baik dan ramah oleh tetangga sekitar. Hanya saja ia tidak begitu mengenal korban karena selama ini tidak pernah melaporkan diri," tegas Asmadi.
Masih kata Asmadi, setelah jasad ditemukan ia langsung melapor ke Polsek Air Sugihan pukul 07.00 anggota datang ke lokasi dan membawa jasad korban ke Klinik OKI Pupl and Paper Mills.
Ikut Mencari Korban
Sebelum ditangkap, ternyata Nang dan Hendri sempat ikut mencari korban Melinda Zidemi ketika warga yang tinggal di Desa Sungai Baung Air Sugihan OKI, Sumsel heboh sang calon pendeta tidak pulang ke messnya hingga malam hari.
"Jadi kami setelah melakukan pembunuhan, langsung balik ke mess.

Malamnya kami dengar kalau ada yang hilang," ujar pelaku Nang, Jumat (29/3/2019).
Pada malam kejadian, Senin (25/3) saat warga heboh mencari korban, kedua pelaku ikut bergabung dengan warga Divisi 4 guna mencari keberadaan sang vikaris.
"Malam itu waktu dikabarkan ada warga yang hilang, kami ikut berkumpul.
Kami berjalan ke kebon bersama warga," jelasnya.
Sepulang mencari, kedua tersangka sedikit bernafas lega dan kembali ke mess karyawan untuk tidur.
Baru pagi keesokan harinya, mereka mendengar jika korban sudah ditemukan tidak bernyawa.
"Paginya kami baru mendapat kabar kalau korban sudah ditemukan.

Hari ditemukan kami tidak bekerja karena warga sedang berduka. Besoknya kami baru bekerja lagi sebelum ditangkap," ujarnya.
Sementara, Pimpinan Pusat Gereja Kristen Injili Indonesia (GKII) Pendeta Trisno Kurniadi mengapresiasi langkah cepat jajaran kepolisian Polda Sumsel, Polres OKI dan Polsek Air sugihan, dalam menuntaskan kasus pembunuhan seorang calon pendeta.