Minggu, 5 Oktober 2025

Jambakan Pak Kepsek ke Siswinya Terekam CCTV, Polisi Turun Tangan

Kepolisian terus memproses kasus dugaan kekerasan yang dialami siswi SMA Saraswati Klungkung Ni Komang Putri (19

Editor: Hendra Gunawan
Tribun Bali
Siswi di Klungkung berinisla NKP(19) asal Desa Tojan, Klungkung ketika melakukan visum di RSUD Klungkung, Kamis (9/5/2019). NKP melapor ke Kepolisian, karena merasa menjadi korban kekerasan oleh kepala sekolahnya. 

TRIBUNNEWS.COM, SEMARAPURA -- Kepolisian terus memproses kasus dugaan kekerasan yang dialami siswi SMA Saraswati Klungkung Ni Komang Putri (19), oleh kepala sekolahnya I Gusti Made Subrata.

Pihak kepolisian pun telah mengecek CCTV di TKP, dan dalam rekaman tersebut kepolisian mengakui adanya aksi penjambakan yang dilakukan Kepsek Subrata kepada Putri.

Kasat Reskrim Polres Klungkung AKP Mirza Gunawan menjelaskan, pihaknya telah mengecek rekaman CCTV yang disita di SMA Saraswati saat kejadian dugaan penganiayaan tersebut terjadi, Kamis (8/5).

Namun rekaman CCTV yang diamankan tersebut, hanya merekam setengah adegan.

"Saat kejadian di dalam ruang TU itu terpotong," jelas Mirza Gunawan, Minggu (12/5/2019).

Namun Mirza mengatakan, dalam rekaman CCTV memang ada adegan kepala sekolah menarik dan menjambak rambut Putri.

"Pas dijambak itu kelihatan, tapi pas ditarik itu rekaman terputus. Tidak terekam kejadian siswa itu jatuh atau bagaimana, karena rekaman terputus," ungkap Mirza

Namun demikian pihak kepolisian belum bisa menyimpulkan kejadian itu, dan harus meminta keterangan saksi-saksi di TKP.

Baca: Mempelai Wanita Syok, Jelang Akad Nikah Calon Suaminya Dijemput Polisi karena Hamili ABG

Baca: Gelar Bazaar Rakyat di Yogyakarta, Sinar Mas Sediakan 3.000 Liter Minyak Goreng

Baca: Shakira Aurum Berikan Kado Spesial untuk Denada Saat Memperingati Hari Ibu International

Baca: Roy Suryo Gagal Lolos ke Senayan

Baca: Dikabarkan Rujuk, Ini Jawaban Aming dan Evelyn Nada Anjani

Baca: Raditya Dika Berikan Tanggapan Soal Ria Ricis dan Timnya yang Kerap Tidur Hanya 2 Jam Sehari

Pihaknya pun telah menjadwalkan untuk memanggil dan memeriksa sejumlah saksi termasuk terlapor.

"Kasus ini terus berlanjut. Minggu-minggu ini, bisa mulai Senin atau Selasa sudah bisa kami lakukan pemanggilan," ungkap Mirza.
Ketua P2TP2A Klungkung Made Kariada menjelaskan, pihaknya telah mengatensi kasus ini.

Bahkan pihaknya juga telah berkoordinasi dengan kepolisian.

"Kasus ini sudah di ranah kepolisian, kami tidak boleh terlalu jauh untuk ikut campur.

Nanti setelah hasil penyelidikan keluar, barulah apakah nanti kami berikan pendampingan atau bagaimana," jelas Kariada.

Menurut Kariada, sudah menjadi kewajiban bagi orangtua atau guru sekalipun untuk mendidik anak dengan penuh kasih sayang.

Bukan dengan cara kekerasan.

"Kami belum tau siapa benar dan siapa salah, biarkan hukum berproses.

Tapi intinya, apapun alasanya tidak boleh ada kekerasan apalagi di sekolah," tegasnya.

Perhatikan Kronologis Sebenarnya

Ketua Dewan Pendidikan I Ketut Suksma Sucita turut bicara, terkait dugaan tindak kekerasan yang terjadi terhadap siswa oleh kepala sekolahnya di SMA Saraswati Klungkung.

Menurutnya, masyarakat harus melihat kronologis dari kejadian itu secara utuh.

Tidak hanya berpatokan pada luka dan darah dari siswi.

"Harus dilihat kronologis secara utuh. Bisa juga darah dan luka itu karena ketidaksengajaan, misal siswi itu tersandung dan jatuh saat diminta ke ruang TU.

Jadikan tidak ada kesengajaan untuk menyakiti siswi tersebut. Harus dilihat dan disikapi secara utuh," ungkap Suksma Sucitra, Minggu (12/5).

Namun jika terbukti ada kekerasan yang dilakukan kepala sekolah terhadap siswinya, pihaknya tidak akan ada toleransi dan harus ditindak tegas.

"Jika itu benar kekerasan yang sengaja dilakukan, tentu harus dijatuhi sanksi tegas. Tidak ada toleransi," ungkapnya.

Sementara Ketua PGRI Klungkung Dewa Gede Darmawan meyakini kejadian itu terjadi kerena ketidaksengajaan.

Menurutnya tidak akan ada guru yang bermaksud melukai anak didiknya.

"Ibaratnya macan, segalak-galaknya tidak mungkin makan anaknya," ungkap Darmawan yang juga Kepala Dinas Pendidikan Klungkung ini.

Pihaknya juga sudah berusaha menghubungi Gusti Made Subrata, selaku kepala sekolah SMA Saraswati.

Namun belum mendapatkan informasi terkait peristiwa itu.

Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan PGRI Provinsi Bali, karena adanya lembaga bantuan hukum PGRI.

"Agar kejadian ini tidak terulang kembali, guru kami harapkan bisa kendalikan diri dan mendidik sesuai koridor.

Orangtua siswa juga, juga ikut membina anak-anaknya karena pendidikan adalah tanggung jawab bersama.

Saya berharap masalah ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan," jelas Darmawan. (Eka Mita Suputra)

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Jambakan Kepsek ke Siswi SMA di Klungkung Terekam CCTV, Polisi Lakukan Pemanggilan Saksi & Terlapor

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved