6 Fakta Sopir Taksi Online Dapat Order Antar Jenazah, Awalnya Takut hingga Penyesalan Bupati
Banyak warga yang menaruh simpati kepada keluarga duka dan memuji Yuni yang tidak menolak order mengantar jenazah.
"Ngeri soalnya kalau yang meninggal karena tabrakan. Makanya nanya dulu," ucap Yuni sopir taksi online Garut.
Yuni sopir taksi online Garut ini akhirnya memberanikan diri mengambil pesanan itu.
Yuni terketuk hatinya untuk menolong pak Dandi.
Yuni sopir taksi online Garut ini lalu meminta didampingi suaminya, Gimin untuk pergi ke Banjarwangi.
"Sesampainya di rumah sakit, jenazah langsung dibawa ke dalam mobil. Jenazahnya dilentangkan di belakang mobil," katanya.
Dari pesanan di aplikasi, ongkos menuju Banjarwangi sebesar Rp 230 ribu.
Namun keluarga akhirnya membayar sebesar Rp 400 ribu. Jarak menuju Banjarwangi ditempuh Yuny selama tiga jam lebih.
5. Penjelasan RSU dr Slamet terkait biaya ambulans
Humas RSU dr Slamet Garut Iwa Kartiwa membenarkan adanya pasien meninggal dunia yang pulang menggunakan jasa Grab.
Hal ini terjadi karena kesalahan komunikasi dengan keluarga pasien.
Iwa yang ditemui di ruang kerjanya menyampaikan saat pasien meninggal, semua ambulans yang ada sedang keluar mengantar pasien lain.
Petugas di IGD pun telah mengantar keluarga pasien ke tempat ambulans dan memperlihatkan tarif ambulans ke Banjarwangi seharga Rp 400.000.
"Keluarga pasien tidak komunikasi lagi, padahal kalau meminta keringanan bisa. Ada petugas yang bisa memutuskannya," katanya.
Sementara itu, soal besaran tarif biaya ambulans hingga Rp 900.000 seperti yang disampaikan keluarga pasien, Iwa mengaku masih menelusuri siapa yang meminta biaya sebesar itu.
6. Menjadi viral di media sosial, Bupati Garut angkat bicara