Minggu, 5 Oktober 2025

Tanah Bergerak di Sukabumi Berpotensi Terjadi Kembali, PVMBG Beri Imbauan

Tanah Bergerak di Sukabumi masih berpotensi terjadi, Pusat Vulkanologi dan Mitigai Bencana Geologi (PVMBG) beri imbuan.

kompas.com/Budiyanto
Posisi rumah sudah tidak stabil dan jalan provinsi amblas terdampak tanah bergerak di Kampung Gunungbatu, Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (2/5/2019). 

Lalu membuat dan mengarahkan air menjauhi retakan, langsung dialirkan ke lereng bawah/ lembah/arah sungai dengan saluran kedap air.

"Pengguna jalan harus waspada bila melalui jalur jalan yang longsor terutama pada saat dan setelah turun hujan," ujar Kasbani.

Rambu peringatan Kasbani mengingatkan, guna meningkatkan kewaspadaan, maka aparat diharapkan memasang rambu peringatan rawan longsor di wilayah yang berpotensi longsor.

Juga melakukan penghijauan pada kawasan persawahan dengan tanaman tahunan berakar kuat untuk meningkatkan daya dukung tanah di daerah tersebut.

Masyarakat diimbau selalu memantau perkembangan retakan yang ada, dan jika terjadi perkembangan yang cepat, terutama pada tebing yang sudah longsor, segera menjauh dari lokasi gerakan tanah dan melaporkannya kepada instansi berwenang untuk menyampaikan peringatan kepada pengguna jalan/penduduk yang beraktivitas di sekitar bencana.

Baca: Info BMKG: Peringatan Dini Gelombang Tinggi hingga 6 Meter 10-13 Mei 2019 Dampak Siklon Tropis LILI

Baca: Siklon 93S Berubah Siklon Tropis Lili, BMKG: Daerah Timur Wajib Waspada Banjir dan Longsor!

"Meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat untuk lebih mengenal dan memahami gerakan tanah dan gejala-gejala yang mengawalinya sebagai upaya mitigasi bencana akibat gerakan tanah," imbau dia.

Laporan lengkap hasil kajian PVMBG Badan Geologi mengenai bencana tanah bergerak di Jalan Raya Sukabumi-Sagaranten, Kampung Gunungbatu, Desa Kertaangsana, Nyalindung, Sukabumi dapat mengunjungi situs http://pvmbg.bgl.esdm.go.id/index.php/gerakan-tanah/kejadian-gerakan-tanah.

Data BPBD Kabupaten Sukabumi menyebutkan, hingga Minggu (5/5/2019) bencana tanah bergerak melanda RT 01, 02 dan 03 RW 09.

Di tiga dusun itu terdapat 129 rumah yang dihuni 161 kepala keluarga (KK) atau 482 jiwa. Akibat bencana itu, 90 rumah rusak dan 26 hektar sawah terancam. Selain itu, tanah dan jalan provinsi sepanjang 200 meter juga rusak akibat tanah bergerak.

Diberitakan sebelumnya, sedikitnya 40 unit rumah rusak terdampak bencana tanah bergerak di Kampung Gunungbatu, Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat. Sedangkan 115 rumah lainnya dalam kondisi terancam.

Selain itu, tanah bergerak ini mengakibatkan ruas Jalan Sukabumi-Sagaranten di kampung setempat anjlok dan mengancam 26 hektar lahan persawahan.

Gerakan tanah ini mulai dikeluhkan masyarakat sejak sepekan ini setelah hujan deras mengguyur Sukabumi sehari semalam. Hingga Senin (22/4/2019), pergerakan tanah terus dirasakan warga.

(Kompas.com/Budiyanto)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tanah Bergerak di Sukabumi Masih Berpotensi Terjadi, Ini Imbauan PVMBG".


Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved