Jumat, 3 Oktober 2025

Sempat Dilarang Pulang dari Nusa Dua, Mario Ditemukan Tewas Mengenaskan di Underpass

Jaketnya dalam kondisi robek, celana dalam warna abu-abu melorot sampai di bawah lutut, dan celana kain pendek berwarna abu-abu

Editor: Hendra Gunawan
Gale Rino/Tribun Bali
Keluarga korban Mario Jerry Loba mendatangi ruangan jenazah RSUP Sanglah, Denpasar, Kamis (9/5). Inzet: Mario saat berseragam akademi maritim. 

TRIBUNNEWS.COM, MANGUPURA - Nasib nahas dialami seorang mahasiswa asal Nusa Tenggara Timur (NTT), Mario Jerry Loba (23).

Ia tewas mengenaskan, menjadi korban kecelakaan di Jalan Underpass sisi barat Patung Ngurah Rai, Tuban, Badung, Bali, Kamis (9/5/2019) dini hari.

"Kejadian pada pukul 03.00 Wita, korban ditemukan dalam posisi telungkup, mengeluarkan darah dan kotoran," ujar Kasat Lantas Polresta Denpasar, Kompol Adi Sulistiyo, kemarin pagi.

"Korban terseret dari arah selatan ke utara," tambahnya.

Mario ditemukan meninggal dalam kondisi setengah telanjang.

Korban memakai baju singlet hitam, dan jaket kain warna hitam.

Jaketnya dalam kondisi robek, celana dalam warna abu-abu melorot sampai di bawah lutut, dan celana kain pendek berwarna abu-abu melorot sampai mata kaki.

Baca: Dishub Solo: Parkir Elektronik Tanggulangi Kebocoran Tarif Parkir

Baca: Menu Khas Buka Puasa di Berbagai Negara: Mulai dari Samosa, Nonbu Kanji hingga Galnash dari Rusia

Baca: Persebaya Makin Kuat Jelang Hadapi Bali United, Sang Andalan Sudah Pulih dari Cedera

Baca: Sungguh Rendah Hati, Marc Marquez Akui Akan Belajar dari Pembalap Muda Meski Bergelimang Prestasi

Bagian depan kepala korban pecah disertai dengan mengucurnya darah ke aspal. Siku tangan kanan korban patah, dan bagian tubuh korban, wajah, jari-jari, pinggang, paha kanan dan kiri, terdapat bekas luka seret.

"Salah satu saksi mengatakan, korban diseret sejauh kurang lebih satu kilometer," kata Adi.

Korban memakai motor Vario dengan plat nomor 3958 UG.

Pada saku celana ditemukan dompet warna hitam yg berisikan Kartu Tanda Pengenal (KTP), kartu ATM BNI, dan BRI, Kartu Ikamy, Kartu RS Bethesda, Kartu ATM Mandiri, Kartu Taruna Akademi Maritim Yogyakarta, dan uang cash 1 ringgit Malaysia, 10 ringgit Malaysia, 10 Yuan China beserta telepon genggam.

Ada beberapa saksi yang berhasil dimintai keterangan oleh petugas.

Salah satunya Dedi Hermanto, yang saat kejadian hendak salat di masjid dekat TKP.

“Saya melihat seseorang terseret oleh satu unit mobil pikap dari arah Nusa Dua. Orang tersebut berada pada roda depan sebelah kanan," jelas Dedi seperti disampaikan polisi.

Dedi mengaku sempat mengejar untuk memastikan, namun karena kondisi gerimis akhirnya ia memutuskan menghentikan pengejarannya.

Namun, beberapa menit kemudian ia menemukan orang yang terseret mobil tersebut tergeletak di Underpass Patung Ngurah Rai jalur sebelah barat.

"Kami belum mau buru-buru menyimpulkan kalau itu mobil pikap, dan masih dalam penyelidikan lebih lanjut," lanjut Adi.

Kemarin, jenazah korban langsung dibawa ke RSUP Sanglah, Denpasar.

Keluarga dan kerabat memadati halaman ruang jenazah. Terdengar suara tangisan dari keluarga serta kerabat.

Ternyata, keluarga tak banyak yang tahu jika korban sedang berlibur di Bali.

Hal ini diungkapkan saudara sepupunya Shandi (30).

"Mario ini sudah dua minggu di Bali. Usai lulus pendidikan di

Akademi Maritim Yogyakarta (angkatan 2013) dan berencana lanjut pendidikan di sini, dia liburan dulu sambil ketemu dengan pacarnya di sini, tanpa memberitahu keluarga. Hanya beberapa keluarga saja yang tahu kalau dia di Bali.

Orangtuanya juga gak tahu dia sudah di Bali. Saya saja ketemu kemarin malam, setelah itu dia pergi ke Nusa Dua untuk menjenguk saudara yang di sana.

Eh tahu-tahunya lihat kabar dari Facebok ada kecelakan dan dilarikan ke RSUP Sanglah," jelasnya kepada Tribun Bali.

Shandi menuturkan, selama dua minggu di Bali, Mario menginap di tempat kos Martin (saudara sepupu) di Tukad Batanghari.

Kemarin korban meminjam kendaraan milik pacarnya bernama Vivi untuk berkunjung ke keluarganya yang ada di Nusa Dua.

Saat dini hari, korban pamit pulang.

Keluarga pun sempat melarangnya karena kondisi sudah malam dan jalanan licin karena hujan.

"Memang keluarga yang di Nusa Dua waktu itu sempat melarang pulang karena sudah larut malam dan hujan deras.

Tapi Mario menolaknya karena dia sudah janji akan membelikan makanan untuk pacarnya yang belum makan seharian," jelasnya.

Di RSUP Sanglah juga tampak hadir pacar korban, Vivi.

Wanita ini terlihat sangat syok dan terus menangisi kepergian kekasihnya.

Kemarin, korban sudah dimasukkan ke dalam peti.

Urusan administrasi pun telah selesai.

“Sekarang tinggal menunggu keluarga inti dari Sumba menuju Bali," tandas Shandi. (mfs/rin)

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Mario Sempat Dilarang Pulang dari Nusa Dua, Ditemukan Tewas Mengenaskan di Underpass

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved