Sabtu, 4 Oktober 2025

Tahanan Kabur

Misteri Gergaji Titipan Seharga Rp 18 Ribu di Balik Kasus Kaburnya 30 Tahanan Polresta Palembang

Meski turut berperan dalam kaburnya tahanan narkoba tersebut, namun Indah mengaku tidak mengetahui dimana keberadaan suaminya saat ini.

Editor: Dewi Agustina
Polresta Palembang
Kondisi ventilasi udara yang berhasil dijebol 30 tahanan Polresta Palembang saat kabur. 

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Hingga Senin (6/5/2019) malam baru 10 orang tahanan yang diamankan kembali dari total 30 tahanan kabur dari sel Polresta Palembang.

Saat ini masih ada 20 tahanan Polresta Palembang yang melenggang bebas setelah berbarengan keluar pagi Minggu (5/5/2019) dini hari.

Selain memburu para tahanan yang kabur, Polresta Palembang sudah menemukan titik terang tentang modus bagaimana 30 tahanan ini bisa kabur.

Ternyata ada seorang perempuan yang punya peran sentral dalam proses pembobolan yang menghebohkan itu.

Indah, warga Jalan Perintis Kemerdekaan Lorong Produksim, Kelurahan Duku, Kecamatan Ilir Timur (II) diamankan Tim gabungan Polresta Palembang.

Indah mengaku dihubungi sang suami yakni M Arif Hidayatullah (24) untuk dibawakan beberapa barang.

Suaminya merupakan satu dari 30 tahanan yang kabur.

"Waktu itu saya dihubungi sekitar pukul 13.00 WIB suami saya M Arif Hidatullah, untuk dibawakan uang dan ponsel," kata Indah.

Delapan tahanan kabur yang berhasil diamankan Polresta Palembang. TRIBUNSUMSEL.COM/ LUSI
Delapan tahanan kabur yang berhasil diamankan Polresta Palembang. TRIBUNSUMSEL.COM/ LUSI (Tribun Sumsel/Lusi Faradila)

"Kemudian pas saya berikan kepada suami, saya diminta untuk membawa gergaji besi dan diberikan kepada temannya sesama tahanan," katanya, Senin (6/5/2019).

Saat ia menjenguk suaminya pada Sabtu (4/5/2019) sekitar pukul 14.00 WIB, Indah memberikan gergaji besi yang baru dibelinya kepada teman satu tahanan suaminya itu.

"Dia minta saya beli gergaji, kemudian saya pergi beli gergaji besi ini seharga Rp 18 ribu, kemudian kembali ke sel tahanan membawa gergaji besi yang saya masukan ke kantong plastik hitam," katanya.

Petugas tidak curiga kemudian membiarkan Indah melewati petugas di gerbang saat masuk dalam ruang tahanan.

"Waktu itu saya bisa melewati petugas tanpa dicurigai, lalu gergaji itu saya berikan kepada teman suami yang juga saya sesama tahanan," ungkapnya.

Ia nekat melakukan aksi tersebut karena adanya paksaan dan ancaman dari sang suami.

"Saya dipaksa dan diancam sama suami. Ya sudah karena takut saya menuruti apa yang diperintahkan oleh suami saya," ungkapnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved