Geger Mayat Pria Berpakaian Hitam-Hitam Ditemukan di Atas Bukit Wewe
Lokasi temuan mayat berjarak sekitar 7 km dari perkampungan terdekat yakni Dusun Tlogoemas, Blitar
Editor:
Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Surya Iman Taufiq
TRIBUNNEWS.COM, BLITAR - Seorang pria berpakaian serba hitam itu yang diperkirakan berusia 58 tahun ditemukan tewas di dalam hutan di Blitar.
Ia ditemukan di tengah hutan atau di atas Bukit Wewe, Dusun Kulon Bambang, Desa Sumberurip, Kecamatan Doko Blitar.
Lokasi temuan mayat berjarak sekitar 7 km dari perkampungan terdekat (Dusun Tlogoemas).
Tak hanya belum diketahui identitasnya atau Mr x, namun keberadaan korban di TKP itu juga menimbulkan tanda tanya.
Seperti Senin (6/5) pagi, saat mayat korban dievakuasi.
Itu petugas bersama warga desa setempat harus berjalan kaki, dengan menyusuri medan hutan sejauh sekitar 7 km.
Selain itu, medan jalannya juga tak bisa ditempuh dengan kendaraan apapun, kecuali jalan kaki. Sebab, selain naik turun, juga menyeberangi beberapa rawa-rawa.
Baca: Begini Kronologi Ditemukannya Mayat DJ Adam Sky, Ditemukan Tanpa Busana Bersama Cewek Rusia
"Kami masih menyelidikinya, kenapa korban kok ada di TKP itu. Ini juga aneh, karena tak sembarang orang bisa ke situ karena jarang yang berani. Sebab, tempatnya di tengah hutan dan di atas bukit," kata AKP Sunardi, Kapolsek Doko.
Menurutnya, mayat korban ditemukan pertama kali oleh Wandi (38), warga Dusun Ringin Telu, Desa Ngadirengo, Kecamatan Wlingi.
Itu ditemukan Minggu (5/5) siang. Saat itu Wandi sedang mencari rebung (bambu muda), untuk dibuat sayur dan dijual.
Namun, ia tiba-tiba dikejutkan bau busuk yang menyengat hidung. Penasaran dengan bau itu, Wandi mencarinya, dan menemukan sesosok mayat, yang terletak di bawah pohon besar.
"Karena takut, ia langsung lari dan memberitahu warga. Setelah warga diberi tahu, ada perangkat desa yang mengeceknya, dan memang benar ada mayat," ungkapnya.
Ketika petugas akan naik menuju ke TKP, Minggu sore mendadak batal di tengah jalan karena cuacanya berkabut dan menyulitkan pandangan.
Akhirnya, evakuasi baru bisa dilakukan Senin pagi.