Sabtu, 4 Oktober 2025

Pemilu 2019

Ketua PPK Kesamben Jombang Pingsan saat Hitung Rekapitulasi Surat Suara Pileg

Proses rekapitulasi surat suara di Kecamatan Kesamben, Jombang, terpaksa dihentikan untuk sementara.

Editor: Sugiyarto
surya/sutono
Khotim Fadli (31), Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kesamben Kabupaten Jombang Jawa Timur, saat menjalani perawatan di Puskesmas Kesamben. 

TRIBUNNEWS.COM, JOMBANG - Proses rekapitulasi surat suara di Kecamatan Kesamben, Jombang, terpaksa dihentikan untuk sementara.

Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) setempat, Khotim Fadli (31), pingsan saat melakukan penghitungan.

Khotim langsung dilarikan ke Puskesmas Kesamben guna mendapatkan perawatan medis pada Rabu (24/4/2019) malam. Hingga saat ini Khotim masih berbaring di ruang perawatan puskemas tersebut.

"Mulai tadi malam dirawat di Puskesmas," ujar Masrukin, kakak kandung Khotim, kepada Surya, Kamis (25/4/2019).

Khotim membenarkan dirinya pingsan saat proses rekapitulasi suara.

Dia lantas berkisah, pada Rabu malam, rekapitulasi perolehan suara di Kecamatan Kesamben sudah memasuki tahap akhir atau rekap tingkat kecamatan.

Rinciannya, sebanyak 228 TPS dari 14 desa di kecamatan tersebut.

"Untuk rekap tingkat desa sudah selesai. Tinggal rekapitulasi tingkat kecamatan. Saat itulah saya pingsan," ujar Khotim yang juga berprofesi sebagai guru ini.

Ketua PPK Kesamben ini mengaku faktor kelelahan membuat kondisi kesehatannya drop.

Karena sebelumnya, Khotim melakukan rekapitulasi untuk Pilpres, kemudian Rabu malam mulai menghitung perolehan pemilu legislatif untuk DPR RI.

Praktis, tenaga Khotim terforsir hingga kemudian pingsan.

"Pelaksanaan rekapitulasi terbuka tingkat Kecamatan oleh PPK Kesamben, terpaksa ditunda. Namun hari ini teman-teman PPK yang lain menggelar rapat untuk menentukan apakah rekapitulasi bisa dilanjutkan tanpa saya atau tidak," katanya.

Ketua KPU Jombang Muhaimin Shofi membenarkan peristiwa tersebut.

Muhaimin merinci, selain Ketua PPK Kesamben, sebanyak 10 orang penyelenggara Pemilu di Kabupaten yang jatuh sakit.

Mereka terdiri dari anggota KPPS, anggota PPK dan satu orang anggota Linmas.

Berdasarkan catatan KPU Jombang, hingga Kamis (25/4/2019) ini sebanyak 11 orang penyelenggara Pemilu di Kabupaten yang jatuh sakit.

Mereka terdiri dari anggota KPPS, anggota serta PPK dan satu orang anggota Linmas.

Selain sakit, satu petugas KPU Jombang bidang logistik ada yang meninggal dunia.

Petugas yang meninggal dunia, atasnama Muhammad Iqbal Amiruddin, asal Perak Kabupaten Jombang.

Empat Orang Petugas KPPS dan PPK Meninggal

Banyak kasus petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), dan petugas kemanan Pemilu 2019 meninggal dunia

Kasus ini juga terjadi di Surabaya, tercatat hingga kini sudah ada 4 orang meninggal dunia.

Empat orang diantaranya adalah Tomi (anggota KPPS TPS 019, Kelurahan Pacar Keling), Sunaryo (ketua KPPS TPS 13 Kapas Madya Baru), Badrul Munir anggota KPPS warga Kedungbaruk, Rungkut, dan ada satu anggota linmas keluraham Hariono yang bertugas menjaga TPS Kandangan Benowo.

Atas fenomena ini Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Kesehatan Kota Surabaya mengecek kesehatan seluruh petugas PPK dan KPPS yang bertugas.

Drg. Febria Rachmanita, Kepala Dinas Kesehatan (dinkes) Kota Surabaya menjelaskan sampai dengan hari ini petugas PPK dan KPPS yg diperiksa sejumlah 947 orang.

Dari 974 orang itu, 369 di antaranya mengalami nyeri otot (myalgia), lalu sebanyak 176 orang mengalami darah tinggi atau hipertensi. Sisanya, mengalami beragam penyakit seperti ISPA, Chepalgia, Gastritis, dll. 

Dari data tersebut, paling banyak mengalami nyeri otot. Febria mengatakan, hal ini terjadi karena kelelahan. 

Diagnosa kedua terbanyak adalah hipertensi, dimana kemungkinan mereka sudah mempunyai riwayat hipertensi sebelumnya atau juga karena terlalu lelah dan kurang tidur.

"Pemeriksaan ini kami lakukan dengan 63 tim medis dari dokter dan perawat. Semua KPPS dan PPK di kecamatan kita periksa, itu udah beberapa hari yang lalu perintahnya Ibu Risma (Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini)."

"Kemudian memang rata-raya banyak yang kecapekan, sehingga tensinya agak tinggi, intinya itu, jadi rata-rata tensi tinggi. Mungkin capek, stres ada yang hitung ulang," terang Febi, panggilan akrabnya, Kamis (25/4/2019) melalui telepon.

Febi melanjutkan pemeriksaan dilakukan oleh minimal dua dokter dan tiga perawat untuk satu kecamatan, namun ada juga kecamatan yang didatangi lebih dari lima tim medis.

"Sebenarnya mereka (tim medis) hadir dari awal. Tapi setelah ada perpanjangan itu tadi, pemeriksaannya dilakukan hampir setiap hari karena banyak yang lelah."

"Kalau jam (pemeriksaan) kita koordinasikan sama kecamatan, sama ketua KPPS, kita mnegikuti mereka," tambah Febi.

Hingga saat ini tidak ada petugas PPK atau petugas KPPS yang dirawat di RS Soewandi. Mereka yang sempat dirawat karena kelelahan sudah kembali pulang semua. 

 Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Diduga Kelelahan, Ketua PPK Kesamben Jombang Pingsan saat Hitung Rekapitulasi Surat Suara Pileg

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved