Pemilu 2019
Diduga Kelelahan, 22 Petugas KPPS dan PPS di Magelang Sakit, Satu Orang Meninggal
Satu orang Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kabupaten Magelang, meninggal dunia.
TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG - Satu orang Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kabupaten Magelang, meninggal dunia.
Sementara 22 orang yang menjadi anggota KPPS dan PPS juga mengalami sakit. Penyebabnya diduga akibat kelelahan paska perhitungan suara Pemilu.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Magelang, Afifuddin, membenarkan ada satu Ketua KPPS yang meninggal dunia.
Baca: Caleg Stres Gagal Raih Kursi Nekat Bakar Surat Suara Pemilu 2019 Terjadi di Beberapa Daerah Ini
Ketua KPPS TPS 01 Ringinanom, Kecamatan Tempuran, yakni Haryanto (46), meninggal dunia setelah sempat dirawat di rumah sakit.
Baca: TKN Jokowi-Maruf Sebut akan Buktikan Dugaan Kecurangan Pemilu dari Kubu Prabowo-Sandiaga
Dugaannya karena kelelahan saat bekerja mengawal pemungutan dan perhitungan suara Pemilu. Haryanto pun telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat, Senin (22/4/2019) lalu.
Baca: Bantah Pembakaran Dokumen Pemilu di Papua, KSP : Ada yang Ingin Buat Isu Tidak Aman
"Iya benar, ada satu orang yang meninggal dunia, atas nama Haryanto (46). Beliau, ketua KPPS di TPS 01 Ringinanom, Kecamatan Tempuran. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan," kata Afifuddin, Rabu (24/4/2019).
Afifuddin mengatakan, banyak juga yang jatuh sakit paska penyelenggaraan Pemilu ini. Pihaknya mencatat ada 22 orang anggota KPPS dan PPS yang sakit, diduga akibat kelelahan. Ada yang harus dirawat inap di rumah sakit. Ada yang dirawat jalan.
"Mereka sakit setelah proses perhitungan suara. Penyebabnya, akibat kelelahan. Ada yang sakit lambung, sesak nafas, diare, sampai mimisan. Sebagian dari mereka dirawat inapkan di rumah sakit. Lainnya, menjalani rawat jalan," katanya.
Selain sakit, ada dua orang yang keguguran, dan melahirkan sebelum waktunya. Satu di antaranya, anggota PPS Ngampeldento, Kecamatan Salaman, bernama Fata Rohmatun, melahirkan sebelum waktnya. Ia terpaksa melahirkan melalui operasi caesar, dipicu kelelahan setelah proses perhitungan suara.(tribunjogja)