Kasus Mutilasi di Blitar
Fakta Terbaru Kasus Mayat Tanpa Kepala di Blitar: Motif, Orang Terakhir, dan Lokasi Pembunuhan
Kepolisian terus menyelidiki kasus tewasnya Budi Hartanto yang mayatnya ditemukan di pinggir sungai Desa Karanggondang,Blitar, Jawa Timur.
Polisi masih mendalami semua bukti-bukti dan keterangan saksi terkait kasus itu.
"Semua kemungkinan bisa terjadi, kami masih mendalaminya," ujarnya.
4. Diduga korban dieksekusi di Kediri
Kepolisian memperluas wilayah penyelidikan kasus tewasnya Budi Hartanto.
Sekarang proses penyelidikan juga melibatkan Polres Kediri.
"Polres Kediri juga ikut membantu proses penyelidikan dalam kasus ini," kata Kasat Reskrim Polres Blitar Kota, AKP Heri Sugiono, Jumat (5/4/2019) dikutip dari tribunjatim.com.
Sebelumnya, proses penyelidikan kasus itu hanya melibatkan Polres Blitar Kota dan Polres Kediri Kota dengan dibackup Subdit Jatanras Polda Jatim.

Pelibatan Polres Kediri Kota dalam penyelidikan kasus itu karena korban diketahui warga Mojoroto, Kota Kediri.
Baca: Gara-Gara Saling Pandang, 2 Warga Terlibat Perkelahian
Tetapi, sekarang, proses penyelidikan juga diperluas melibatkan Polres Kediri.
Diduga ada lokasi lain di wilayah Kabupaten Kediri dalam penyelidikan kasus itu.
Ada dugaan, korban dieksekusi di wilayah Kabupaten Kediri.
"Mungkin ada lokasi lain di Kabupaten Kediri dalam kasus itu," ujar Heri.
5. Pembunuhan diduga dilakukan berkelompok
Dikutip dari tribunjatim.com, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera mengungkapkan, ada dugaan pembunuhan Budi Hartanto dilakukan secara berkelompok.

"Ada indikasi juga pelaku pembunuhan dilakukan secara berkelompok," katanya saat ditemui awak media di ruang Humas Polda Jatim, Kamis (4/4/2019).
Baca: Komnas HAM Akan Panggil Anggota TNI Terkait Kasus Dugaan Pelanggaran HAM Berat Paniai Papua
Dugaan itu, lajut Frans Barung, diperkuat karena lokasi di temukannya koper berisikan mayat pria guru honorer asal Kediri itu, berada di pinggir sungai bawah Jembatan Karanggondang, Udanawu, Blitar.
Medan lokasi yang cukup sulit, dinilai Frans Barung, mustahil dilakukan pelaku seorang diri.
"Karena tidak mungkin yang bersangkutan membuang mayat itu seorang diri," lanjutnya. (kompas.com/tribunjatim.com)