Anak Orangutan yang Hendak Diselundupkan Seorang WNA Rusia di Bali Kondisinya Membaik
“Saat ini dalam kondisi baik dan sehat (anak orangutan). Walaupun mungkin agak sedikit stres," katanya
Editor:
Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Seekor anak Orangutan yang hendak diselundupkan oleh seorang WNA Rusia kini kondisinya berangsur membaik setelah tiga hari mendapatkan perawatan dari Tim Medis Bali Safari & Marine Park.
“Saat ini dalam kondisi baik dan sehat (anak orangutan). Walaupun mungkin agak sedikit stres karena banyak orang di sini dan belum terbiasa dengan banyak orang disekitarnya. Tetapi dalam keadaan baik,” ungkap Kepala Balai KSDA Bali, Budhi Kurniawan, Senin (25/3/2019).
Baca: Pria Rusia Ditangkap Di Bali Hendak Selundupkan Bayi Orangutan Di Dalam Koper
Ia menyampaikan pihaknya bakal segera melakukan tes DNA untuk mengetahui asal orangutan tersebut.
Dan setelah dinyatakan pulih anak orangutan itu bakal segera dilepasliarkan kembali ke habitatnya.
"Penanganan satwa ini kami pastikan asal-usul melalui tes DNA, sebab di Indonesia ada dua spesies yaitu di Pulau Sumatera dan Kalimantan kami akan pastikan itu dulu. Kemudian atas petunjuk penyidik, kemudian kami siapkan untuk alternatif pemulangan baik dari luar negeri maupun eksotis kami kembalikan ke habitat aslinya," tuturnya.
Di mana untuk tes DNA akan dilakukan di Lipi Jakarta karena di Bali tidak memiliki alatnya sehingga sample darah akan dikirimkan kesana.
Proses tes DNA tersebut akan memakan waktu kurang lebih satu hingga dua bulan untuk mendapatkan hasil identifikasi asal dari anak orangutan tersebut.
Ia menambahkan proses pemulihan anak orangutan tersebut kurang lebih memakan waktu kurang lebih selama satu hingga tiga bulan. Dan selama proses pemulihan dititipkan sementara di Bali Safari & Marine Park.
"Untuk sementara orang utan ini kami titipkan di Bali Taman Safari karena disana berhasil breeding jadi ada anak orang utan seumuran jadi minimal ada temannya," imbuh Budhi.
Sementara itu salah seorang tim medis Bali Safari, drh. Novita mengatakan saat ini kondisi anak orangutan tersebut sudah membaik.
“Sejauh ini sudah tampak aktif, nafsu makannya juga bagus. Dan kita akan lakukan pemeriksaan lagi karena satwa ini dalam fase karantina. Jadi selama fase karantina kita akan lakukan pemeriksaan-pemeriksaan lebih lanjut,” ungkap drh. Novita.
Saat disinggung mengenai perut yang terlihat sangat besar dan membengkak, mengeluarkan timpany (akumulasi udara) di perut.
drh. Novita mengatakan kini sudah mulai mengempis sedikit. Tidak seperti waktu pertama diserahkan BKSDA Bali ke Bali Safari & Marine Park Sabtu 22 Maret 2019 kemarin
“Kemarin kan tight (ketat akibat kembung) sekali. Sekarang sudah mulai mengempis sedikit. Untuk mukosa mata agak sedikit pucat sudah membaik,” tambahnya.
Fhase karantina di Bali Safari & Marine Park kurang lebih selama 30 hari atau satu bulan.