Kasus Pembunuhan
Polisi Temukan Bekas Luka Cekikan di Leher Siti Zulaeha hingga Bekas Cakaran di Tangan Oknum Dosen
Polisi temukan bekas luka lebam bekas cekikan pada leher Sitti Zulaeha. Selain itu, juga didapati luka bekas cakaran pada tangan terduga Wahyu Jayadi
Leher Sitti Zulaeha dililit seatbelt, dengan kondisi kaca mobil pecah.
Baca: Usai Membunuh Siti Zulaeha, Dosen Wahyu Sempat Telepon Suami Korban Ucapkan Bela Sungkawa
Kondisi jenazah Sitti Zulaeha mulai membengkak, diduga kuat akibat dibunuh larut malam.
Pasalnya, luka lebam biru kehijauan pada leher Sitti Zulaeha dalam kondisi mulai membengkak.
Dalam istilah forensik, jenazah yang mengalami pembengkakan biru hijau kehitaman, biasanya telah meninggal dunia tiga hingga lima jam pasca ditemukan meninggal dunia.
Jumat pagi, suami almarhuma, Sukri menelepon Wahyu Jayadi yang tidak lain adalah rekan kerja Sitti Zulaeha.
Sukri menelepon ke Wahyu Jayadi dengan tujuan untuk menanyakan keberadaan istrinya (Sitti Zulaeha) yang belum memberi kabar kepada sang suami.
Namun, Wahyu Jayadi kepada Zukri mengaku tidak mengetahui keberadaan Sitti Zulaeha.
Berselang beberapa saat kemudian, kabar Sitti Zulaeha ditemukan tewas dalam mobilnya pun menyebar di media sosial.
Wahyu Jayadi pun mengabari suaminya Sitti Zulaeha, Sukri, tentang info penemuan mayat di Jl Japing, Gowa.
Wahyu Jayadi dan Sukri pun sepakat janjian barengan ke RS Bhayangkara.

Hal ini dikuatkan dengan keberadaan Sukri dan Wahyu Jayadi di RS Bhayangkara yang tiba bersamaan.
Wahyu Jayadi mengantar Sukri ke ruang mayat RS Bhayangkara untuk melihat langsung kondisi jenazah Sitti Zulaeha.
Polisi mengangkut sang suami Sukri dan rekan Sitti Zulaeha, Wahyu Jayadi untuk diperiksa sebagai saksi.
Informasi yang diperoleh, lebih kurang 12 jam keduanya diamankan di posko Resmob Polda Sulsel untuk diinterogasi.
Dari 12 jam pemeriksaan itu, Wahyu Jayadi mengaku kepada polisi ia sebagai pelaku pembunuhan staf BAUK UNM (Sitti Zulaeha).