Sabtu, 4 Oktober 2025

Atu Sedih, Putrinya yang Kawin Kontrak dengan WN Tiongkok Kerap Disiksa dan Kini Ditahan Polisi

Kabar terakhir yang ia terima, sang anak berada di kantor polisi. Anaknya itu kerap dianiaya suaminya Cheng Liu Yang, warga negara Tiongkok.

Editor: Dewi Agustina
Tribun Pontianak
Atu (60) dan istrinya Cong Mi Tjau (45), warga Jl Kebangkitan Nasional, Kelurahan Siantan Hulu, Kecamatan Pontianak Utara hanya bisa pasrah. Ia tak tahu seperti apa nasib putri kesayangannya Ju alias Dw (17) di Tiongkok saat ini. 

TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Atu (60) dan istrinya Cong Mi Tjau (45), warga Jl Kebangkitan Nasional, Kelurahan Siantan Hulu, Kecamatan Pontianak Utara hanya bisa pasrah.

Ia tak tahu seperti apa nasib putri kesayangannya Ju alias Dw (17) di Tiongkok saat ini.

Ju ikut dengan suaminya ke Tiongkok sejak menikah pada 2018.

Kabar terakhir yang ia terima, sang anak berada di kantor polisi.

Anaknya itu kerap dianiaya suaminya Cheng Liu Yang yang merupakan warga negara Republik Rakyat Tiongkok.

Atu dan Mi Tjau terus berdoa agar putrinya diberikan Tuhan kesehatan sehingga dapat segera kembali ke Indonesia dalam keadaan baik-baik saja.

Mi Tjau mengatakan, anaknya ditahan polisi lantaran visa izin tinggalnya habis.

Selain itu tak ada dokumen resmi yang dimiliki Ju, termasuk dokumen pernikahan dengan Cheng Liu Yang.

"Dia ditahan sebelum Imlek kemarin. Tiga hari ditahan dia ada ngasih kabar. Mak comblangnya ada jenguk dan nelepon ngasikan kabar ke saya, tapi habis itu sampai sekarang ndak ada kabarnya. HP-nya ditahan sama polisi," ungkap Mi Tjau kepada Tribun ditemui di rumahnya, Jumat (15/3/2019).

Ju merupakan satu di antara remaja asal Pontianak yang menikah dengan warga Tiongkok atas prakarsa mak comblang.

Mak comblang ini yang mempertemukan Ju dengan warga Tiongkok.

Keluarga juga menerima sejumlah uang dari pria asal Tiongkok ini.

Baca: Kesaksian Nenek Teroris Brenton Tarrant yang Bunuh 50 Orang di Masjid: Kupikir Bocah Ini Berubah

Sebelum pernikahan dilangsungkan, kedua belah pihak juga membuat perjanjian di atas materai.

"Asal sama keluarga, kumpul lagi walaupun cuman makan bubur sehari-hari. Asal hati kita senang, jadi bisa bahagia," kata Mi Tjau yang berharap pemerintah bisa membantu mengembalikan akanya ke Indonesia.

Kondisi perekonomian keluarga Atu dan Mi Tjau memang memprihatinkan.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved