Iskandar Bantai Pasutri Bos Nasi Pecal Secara Terencana, Ini Fakta-faktanya
Pasangan suami istri (pasutri) dibunuh secara keji oleh seorang pemuda lajang yang tak lain adalah pekerjanya sendiri.
"Kasus itu pertama kali diketahui oleh menantu korban, Dani Alfairus (27) yang juga tinggal di warung itu karena mendengar suara ribut dari dalam kamar mertuanya," kata Kombes Trisno.
Merasa ada yang tak beres, Dani dan istrinya, Aini (anak kandung korban), bergegas ke kamar orang tua mereka, M Nasir dan Roslinda.
Sebelum masuk ke kamar, Dani sempat meminta bantuan Subardi, suami dari Husna (seorang pekerja lainnya di warung itu) yang tinggal di lantai dua, sehingga keduanya berhasil mendobrak pintu kamar korban yang dikunci dari dalam saat eksekusi itu berlangsung.
Baca: Ucapkan Selamat kepada Timnas U-22, Sandiaga: Kalian Luar Biasa
Saat pintu kamar berhasil didobrak, terlihat pelaku sedang memegang parang dengan kondisi berdarah.
Saat itu Is sempat mengatakan, "bukan saya bang..". Tapi, pelaku langsung bergegas keluar dari kamar dan melarikan diri, setelah barang bukti parang dibuang di luar kamar.
Lalu untuk pisau dapur, kata Kapolresta masih berada di kamar korban serta pisau cutter ditemukan di kamar mandi.
3. Dibantai dengan parang dan pisau
Besar dugaan, Roslinda, istri M Nasir yang mendapat luka tusukan pisau serta sabetan parang yang dilakukan oleh tersangka telah meninggal berlumuran darah di lantai kamar dengan posisi telungkup.
Sementara M Nasir yang masih tersadar dan bermandikan darah, karena terkena sabetan parang arit yang dihunus oleh tersangka langsung dipapah oleh Dani dan Subardi.
Lalu Aini pun meminta bantuan pada tetangga untuk membawa ayahnya itu ke RSU Zainoel Abidin menggunakan becak, tanpa memperdulikan pelaku yang melarikan diri saat itu.
Korban yang terengah-engah dalam kondisi kritis masih sempat meminta kepada anaknya untuk mengejar Iskandar.
"Korban meninggal dunia dalam perjalanan menuju ke RSUZA," kata AKBP Trisno.
4. Motifnya sakit hati sering dimarahi
Pelaku Iskandar (21) yang di tempat usaha korban sejak Oktober 2018.
Kepada polisi, Iskandar berdalih sakit hati kepada majikannya, M Nasir dan istrinya, Roslinda, karena sering memarahi dan memakinya saat bekerja.