Selasa, 7 Oktober 2025

Tiap Hari Bang Ben Merawat Ibunya yang Lumpuh di Gubuk Mungil Sembari Bekerja Serabutan

Bang Ben hidup dan sepenuh waktu merawat ibunya di Kampung Baru, Seberang Penggalangan, Kota Padang, sembari bekerja apa saja untuk bertahan hidup.

Editor: Dewi Agustina
Tribunpadang.com/Krisna Sumargo
Di gubuk inilah nenek Suryanah hidup dan dibawa anak bungsunya tiap. Saat bekerja di pelabuhan, si nenek ditinggalan di gubuk mungil Tepi Batang Arau Kota Padang. Saat sore, Bang Ben menjemput dan mengajaknya pulang. TRIBUNPADANG.COM/KRISNA SUMARGO 

Sesudah itu Bang Ben meninggalkannya untuk bekerja serabutan di kapal-kapal yang sandar di tepi sungai besar, bekas bandar kuno ramai Kota Padang di masa lalu.

"Kadang bersihin kapal, nurunin ikan hasil melaut, atau kerja apa saja yang penting menghasilkan," jelas Jon Sonir yang mengaku tahu persis keseharian Suryanah dan anak bungsunya.

Baca: Cekcok Suami Istri Berujung Tewasnya Sri Dewi dan Bayi dalam Gendongannya

"Hasilnya yang kadang tidak seberapa, mungkin hanya bisa buat hidup sehari-hari saja," imbuhnya.

Selain tergantung pada anaknya, warga sekitar dan orang yang lewat depan gubuknya kerap peduli pada Suryanah.

Kadang ada yang memberi makanan, beras, uang, atau apa saja sebagai ungkapan simpati.

Bang Ben sore itu muncul ketika TribunPadang.com sedang mengobrol bersama Jon Sonir dan sejumlah warga lain yang berdatangan.

Tak banyak kata-kata, Bang Ben sigap menghampiri gubuk ibunya, memberitahu sudah waktunya pulang.

Ia mengemasi barang-barang di gubuk, membuka plastik yang menutupi kursi roda di depan gubuk.

"Kita akan pulang Mak," kata Bang Ben yang berasal dari Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar.

Suryanah bergumam tidak jelas.

Di gubuk inilah nenek Suryanah hidup dan dibawa anak bungsunya tiap. Saat bekerja di pelabuhan, si nenek ditinggalan di gubuk mungil Tepi Batang Arau Kota Padang. Saat sore, Bang Ben menjemput dan mengajaknya pulang. TRIBUNPADANG.COM/KRISNA SUMARGO
Di gubuk inilah nenek Suryanah hidup dan dibawa anak bungsunya tiap. Saat bekerja di pelabuhan, si nenek ditinggalan di gubuk mungil Tepi Batang Arau Kota Padang. Saat sore, Bang Ben menjemput dan mengajaknya pulang. TRIBUNPADANG.COM/KRISNA SUMARGO (Tribunpadang.com/Krisna Sumargo)

Sembari berkemas-kemas, Bang Ben mengatakan ibunya sudah beberapa waktu tidak bisa bergerak.

"Jatuh di perjalanan dari Jakarta sewaktu pulang ke Padang," kata Bang Ben yang mengaku pernah di Jakarta, jadi sopir mikrolet M11 trayek Tanah Abang-Kebon Jeruk.

"Lama saya Bang di Jakarta. Saya akhirnya tak balik ketika ibu saya akhirnya lumpuh setelah jatuh itu," lanjut Bang Ben.

Ia akhirnya hidup dan sepenuh waktu merawat ibunya di Kampung Baru, Seberang Penggalangan, Kota Padang, sembari bekerja apa saja asal untuk bertahan hidup.

Bang Ben sebenarnya memiliki sejumlah saudara, namun menurut Jon Sonir, semua secara ekonomi hidup dalam keterbatasan.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved