Granat yang Tewaskan 2 Bocah di Bogor Sempat Dikira Onderdil dan Sempat Akan Dibakar
Orangtua korban ledakan granat di Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor bercerita bagaimana anaknya ditemukan sudah tergeletak bersimbah darah.
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Abdul Majid (45) orangtua korban ledakan granat di Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, menceritakan bagaimana putranya Muhammad Mubarok (10) sudah tergeletak terkena ledakan yang diduga berasal dari granat pelontar.
Bercerita kepada Tribunnewsbogor.com, Jumat (15/2/2019) Abdul Majid tampak tak kuasa menahan tangis menuturkan peritiwa tersebut.
Sesaat setelah kejadian, Abdul mengaku kaget karena tak tahu apa yang telah menimpa putranya tersebut.
Baca: Granat yang Tewaskan 2 Bocah di Bogor Ditemukan di Lapangan Tembak, Begini Lokasinya
Ia mengaku hanya menemukan anaknya dan kawan-kawannya tergeletak bersimbah darah usai terdengar ledakan keras.
"Awalnya saya gak tahu, kenapa ini anak-anak udah tergeletak, bingung saya udah gitu anak saya udah nggak keliatan mukanya," kata Abdul kepada TribunnewsBogor.com, Jumat (15/2/2019).
Kemudian Abdul mengaku mendapat informasi dari pihak rumah sakit bahwa ada bahan peledak di tubuh anaknya itu.
Baca: Prabowo Bilang Harga Beras di Indonesia Termahal, Menteri Darmin Bilang Ini
Ia pun teringat ditambah informasi dari warga lain bahwa putranya itu pernah menemukan benda asing dari lapangan tembak militer sekitar 2 kilometer dari lokasi kejadian.
Sampai akhirnya ia didatangi personel TNI untuk mencari keterangan terkait benda yang meledak tersebut.
"Terus diselidikin emang bahan peledak, badan saya aja sampe bau bahan peledak. Oh itu katanya yang nemu di situ di lapangan," katanya.
Baca: Melawan dan Acungkan Senpi ke Polisi, Dua Begal di Palembang Ditembak
Ia mengaku bahwa benda tersebut berbentuk seperti bekas deodoran namun Abdul mengira hanya bekas onderdil kendaraan.
Barang tersebut beberapa hari ke belakang memang ada di rumah.
Namun, istrinya punya firasat dan ketakutan terhadap benda tersebut.
"Ibu juga udah takut gitu, udah disimpen diumpetin karena takut, barang asing. Dibuang, cuman saya gak tahu dibuangnya. Udah di plastik sama sampah. Itu udah mau dibakar ama saya, kok berat dibuka oh, saya curiganya bukan barang peledak, curiganya onderdil. Saya lempar aja gitu, tapi gak meledak. Terus anak saya kan suka ke belakang rumah, dia pungut lagi," ungkapnya.
Abdul menjelaskan bahwa almarhum putranya adalah putra bungsu dari 4 bersaudara dan dikenal rajin azan di mesjid.