Kisah Sugeng Mulyadi, Kades dari Minoritas Mampu Bangun Kerukunan Umat Beragama di Klaten
Sugeng Mulyadi tak pernah berambisi menjadi Kepala Desa Nglinggi di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Tak disangka, saat hari pemilihan, Sugeng meraup perolehan 52 persen suara, menang telak dari lawan-lawannya.
Menurutnya, kemenangan itu tak lepas dari potret kehidupannya sehari-hari.
"Saya ini kan punya anak asuh yang berbeda agamanya."
"Mereka ada yang jadi pemuda masjid, tapi kehidupan kami bagus-bagus saja."
"Saya juga tidak pernah memaksa mereka masuk Kristen. Mungkin warga melihat itu," ungkapnya.
Jadilah kini Desa Nglinggi dipimpin oleh orang non-muslim.
Untungnya, selama memimpin, Sugeng tak pernah menghadapi teror dari kelompok agama lain.
Itu karena ia membentuk paguyuban kerukunan umat beragama.
Di mana tokoh-tokoh agama kerap bertemu dan ngobrol.
Setiap kali ada peringatan hari raya keagamaan, semua pihak saling membantu dan mengunjungi.
"Saya sering hadir di pengajian, ikut tahlilan."
"Kalau Idul Fitri, saya mengkoordinir, jaga sepeda."
Namun demikian, kencangnya isu sentiman agama di media sosial jelang Pilpres, membuatnya ikut was-was.
Apalagi baru-baru ini, ia memasang sembilan hot spotinternet di desa yang tujuannya sebetulnya ingin menjadikan warganya melek internet.