Jumat, 3 Oktober 2025

Perasaan Lance Campur Aduk, Suami Tewas Ditikam Sementara Anak Dipenjara

Saat ibadah pemakaman dengan tata cara GMIM di rumah duka, Lance hanya terdiam

Editor: Eko Sutriyanto
Tribun Manado
Suasana ibadah pemakaman Rumbhe Mandak, korban pembunuhan oleh anak tirinya, di Perkamil Lingkungan 5, Kecamatan Paal Dua, Manado, Kamis (7/2/2019) 

Laporan Wartawan Tribun Manado David Manewus

TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Tangis Lance Arifin (55) pecah dalam perjalanan dari kuburan kembali ke rumahnya di Perkamil Lingkungan 5, Kecamatan Paal Dua, Manado, Kamis (7/2/2019).

Ia kehilangan suami, sementara anaknya kini berada di balik jeruji besi.

"So campur aduk," katanya kepada Tribunmanado.co.id saat ditanyakan perasaannya.

Boris, sang anak dan juga tersangka sudah tinggal bersama korban dan dirinya sejak kecil.

Kedua kakak Boris tinggal di tempat lain karena sudah berumah tangga.

Sementara ia dan korban tidak memiliki anak.

"Saya juga bekerja keras membesarkan anak itu," ujarnya.

Lance berada dalam posisi gamang.

Ia seperti merasa bersalah padahal, semua ini di luar kuasanya.

Saat ibadah pemakaman dengan tata cara GMIM di rumah duka, Lance hanya terdiam.

Berulang kali ia mengusap air matanya dengan tisu dan berulangkali pandangannya menerawang.

Petrus Rumunder (47), kerabat Lance (saudara sepupu), ingin semua diselesaikan secara tuntas.

Jenazah Rumbhe Mandak sempat diautopsi di Rumah Sakit Bhayangakara Manado.

Ia kehabisan darah setelah menderita banyak luka tikaman dan tebasan yang dilakukan oleh Boris, anak tirinya sendiri, di dalam rumah, Rabu (6/2/2019) sekitar pukul 05.00 Wita.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved