Terbukti Cemari Lingkungan, GOWA Desak Pemda Maluku Melarang Pemakaian Sianida dan Merkuri
Seperti kolam rendaman, penggunaan sistem pengolahan tong serta juga dompeng dan tromol yang beroperasi secara sporadis
Sementara itu, peneliti senior logam dan lingkungan Universitas Pattimura (Unpatti), Yustinus Male, menilai Pemda Maluku terkesan lamban bertindak dalam mengantisipasi dampak penggunaan zat kimia berbahaya di kawasan Gunung Botak, Kabupaten Buru.
Setelah penelitian sejak 2012 dan terakhir pada 2016, dia sudah menyampaikan hasil penelitiannya kepada Ombudsman Perwakilan Maluku, Pemda Maluku dan Komnas HAM agar pemerintah peka dan segera bertindak. Dia melihat, terkesan ada proses pembiaran dengan alasan ekonomi sehingga penegakan hukumnya tidak berjalan lantaran adanya beking pihak-pihak tertentu yang bermain di Pulau Buru.
Racun merkuri, katanya, sudah menyebar masuk ke laut dan mencemari lingkungan sehingga dalam tahun 2020 Pulau Buru diambang bencana besar apabila sejak dini tak dilakukan penataan menyeluruh.
Dosen Fakultas MIPA Unpatti ini tak membayangkan ikan-ikan yang masuk ke perut warga. “Setiap hari warga konsumsi ikan sebagai makanan pokoknya. Pemerintah harus menghentikan distribusi sianida dan merkuri di Gunung Botak. Masyarakat pasti akan terkontaminasi,” tegasnya.