Jumat, 3 Oktober 2025

Pencuri Tinggalkan Sapi Curian yang Terperosok Saluran Air

Kapolres menyayangkan pemilik sapi yang masih belum memakai rantai sapi yang terbuat dari baja lentur yang kerap disosialisasikan jajarannya

Editor: Eko Sutriyanto
HO
Sapi yang ditinggal pencurinya ditemukan warga terperosok di saluran air cukup curam di Desa Besayutalang Kecamatan Senduro 

Laporan Wartawan Surya Sri Wahyunik

 
TRIBUNNEWS.COM, LUMAJANG - Anggota Satgas Keamanan Desa Wono Cepokoayu, Kecamatan Senduro, Lumajang menemukan dua ekor sapi milik warga yang hilang dicuri, Senin (4/2/2019).

Dua ekor sapi tersebut milik Kasia (57) warga desa setempat yang raib dari kandangnya.

Kasia kemudian melaporkan pencurian sapi itu ke Mapolsek Senduro.

Mendengar ada pencurian sapi di desanya, anggota Satgas Keamanan Desa ikut melacak hilangnya sapi tersebut.

Anggota Satgas melacak melalui jejak kedua ekor sapi tersebut.

Pencarian melalui jejak sapi itu membuahkan hasil.

Anggota Satgas menemukan seekor sapi yang terperosok di saluran air cukup curam di Desa Besayutalang Kecamatan Senduro.

Desa itu merupakan tetangga Desa Wono Cepokoayu.

Dugaan kuat, sapi itu ditinggalkan di tempat itu pencurinya.

Setelah diteliti dan dilihat oleh Kasia, ternyata sapi itu memang miliknya.

Sapi itu kemudian dievakuasi oleh warga dan polisi.

Karena masih menemukan satu ekor sapi, pencarian tidak berhenti.

Setelah seharian mencari, sapi kedua ditemukan oleh petugas di daerah kebun tebu di Desa Kalisemut Kecamatan Padang, Lumajang.

Kapolres Lumajang AKBP M Arsal Sahban membenarkan penemuan sapi tersebut.

"Tak sia sia saya membentuk satgas keamanan desa. Berkat kerjasama petugas dari Polsek serta Koramil Senduro, Satgas keamanan Desa Wono Cepokoayu ini berhasil menemukan kembali dua ekor sapi yang sempat hilang," kata Arsal, Selasa (5/2/2019).

Arsal mengaku senang dan mengapresiasi kerja cepat anggota Satgas Keamanan Desa Wono Cepokoayu.

Namun dia menyayangkan pemilik sapi yang masih belum memakai rantai sapi yang terbuat dari baja lentur yang kerap disosialisasikan jajaran Kepolisian Lumajang.

"Saya sudah mengkampanyekan penggunaan rantai sapi sebagai tanggungjawab perorangan. Setiap Kapolsek juga sudah saya imbau agar warganya yang memiliki sapi agar menggunakan terobosan ini. Ke depan, saya berharap agar pemilik hewan ternak sapi mengindahkan penggunaan rantai ini. Toh juga untuk kepentingan mereka sendiri," pungkas Arsal.

Sebelumnya, Kapolres Lumajang itu kerap menyosialisasikan tiga lapis keamanan masing-masing desa, terutama untuk menekan angka pencurian sapi.

Pengamanan lapis pertama adalah pemakaian rantai besi untuk sapi di kandang, kemudian kedua, adanya pembangunan kandang sapi secara komunal sehingga pengawasan bisa dilakukan di satu titik. Ketiga, adanya Satgas Keamanan Desa.

Ketua Satgas Keamanan Desa Wono Cepokoayu, Bambang menambahkan keberhasilan penemuan sapi itu karena solidnya anggota Satgas.

"Kami tidak mencari uang, karena kami mengutamakan kebersamaan dan keamanan desa kami," kata Bambang.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved