Wanita Satu Anak Ini Diduga Sebagai Jasad Gosong di Atas Kasur
Tim Forensik Polda Sumsel sudah melakukan autopsi dengan mengambil DNA di tulang paha korban
Laporan Wartawan Sripo Beri Supriyadi
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG -- Penemuan mayat dalam kondisi hangus di atas kasur di jalan Desa, sungai Rambutan SP II Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir (OI), mulai menunjukan titik terang.
Delapan orang yang mengaku kehilangan saudara atau anak perempuan mereka datang ke RS Bhayangkara Palembang, Selasa (22/1/2019) pagi.
Mereka ingin mengecek secara langsung mengenai dugaan korban yang dibakar adalah anggota keluarganya.
Juwita salah satu anggota keluarga yang datang mengecek secara langsung anggota keluarganya yang hilang mengungkapkan, adiknya bernama Ina Antimurti hilang sejak Sabtu (19/1) lalu.
Dirinya hanya berpesan akan pergi ke Gelumbang.
"Jadi hari Sabtu dia pamit mau ke Gelumbang. Cuma dari sana enggak ada kabar lagi. Saya baru tau dari facebook dan langsung berkordinasi untuk mengecek ke Palembang," ujarnya.
Hal serupa diungkapkan Burhan, Paman terduga korban, dirinya beserta anggota keluarga yang lain datang ke Palembang untuk melakukan tes DNA.
"Tadi kami sudah diambil sampel darah. Ini masih dugaan bahwa korban yang terbakar adalah keluarga kami, jadi belum dapat dipastikan. Tapi soal Ina yang hilang, memang keluarga saya. Dia orangnya sudah menikah, punya satu anak," ujarnya.
Tim Forensik Polda Sumsel sudah melakukan autopsi dengan mengambil DNA di tulang paha korban.
Kondisi korban saat ini sudah sangat sulit dikenali secara utuh akibat luka bakar yang sudah hampir 100 persen terbakar.
"Dari autopsi awal yang kami lakukan sudah sangat sulit mengecek korban, Hal itu karena kondisi mayat sudah 100 persen terbakar," ungkap dr Indra Sakti Nasution, dokter Forensik RS Bhayangkara Palembang.
"Organ dalam pun sudah habis semua. Diduga korban dimatikan terlebih dahulu baru dibakar. Terlihat dari adanya bekas jeratan di leher. Sejauh ini korban adalah perempuan. Ciri-ciri yang terlihat jelas tidak ada. Karena memang sudah habis terbakar," katanya,
"Biasanya kalau dari mayat kita bisa melihat ciri-cirinya, cuma ini sangat sulit dilihat."
Saat pemeriksaan juga, keluarga Ina Antimurti menduga ada kesamaan antara anting yang digunakan korban.
Kasus Penemuan mayat di Ogan Ilir yang hangus terbakar menjadi catatan tersendiri Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara.
Menurutnya, kasus tersebut termasuk kasus pembunuhan sadis di wilayah Sumsel.
"Kasus kemarin sangat sadis dan keji. Ini menjadi catatan kami karena kasusnya tidak main-main, korban dibunuh dan dihabisi dengan cara dibakar," ujar kapolda.
"Apa lagi dari laporan korban ditemukan berdasarkan laporan pengembala kambing."
Kapolda belum dapat memastikan sebab pasti korban meninggal dunia.
Namun dari hasil penyidikan di TKP ditemukan berbagai macam sisa barang milik korban yang masih dapat dikenali.
"Ada anting-anting dan jam tangan, kaos, dan handphone yang sudah terbakar."
"Untuk saat ini polisi harus terlebih sahulu membuktikan siapa korban. Dari data post mortemnya sudah kami cari," jelasnya.
Kasus penemuan mayat terbakar ini ditangani langsung oleh Polres OI dan dibackup Polda Sumsel.
Kondisi mayat yang sulit dikenali karena sudah 100 persen terbakar.
"Dugaan, mungkin saja bukan orang Indralaya. Ya, untuk mengungkap lebih lajut nanti RS Bhayangkara akan melakukan pemeriksaan. Mayat sudah 100 persen terbakar," jelasnya.