Dibawa Komplotan Penculik, Nasib Sukmo Ketaren Tidak Diketahui
Sukmo diciduk di depan istri dan anaknya oleh terduga komplotan penculik yang mengendarai dua mobil Avanza
Laporan Wartawan Tribun Medan Dedy Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM, BINJAI - Sukmo Ketaren masih disandera terduga komplotan penculik di Jalan Sudirman Kelurahan Tangsi Kecamatan Binjai Kota, tepatnya depan Halte Bis Tanah Lapang Merdeka Binjai Kota sejak Kamis (3/1/2019).
Hingga Jumat (4/1/2019) sore, Sukmo belum kembali.
Sukmo Ketaren (39) diketahui bekerja sebagai mandor galian di Pantai Sikicik, Desa Kuta Gaja Kecamatan Kutambaru Kabupaten Langkat.
Sukmo diciduk di depan istri dan anaknya oleh terduga komplotan penculik yang mengendarai dua mobil Avanza.
Kejadian ini juga telah dilaporkan istri dari Sukmo yaitu Enita br Meliala (33), Ibu rumah tangga, warga Desa Kuta Gaja Kecamatan Kutambaru Kabupaten Langkat.
Penculikan juga disaksikan oleh Mustokin (50) penjual es pinggir jalan, warga Jalan Satria Kelurahan Satria Kecamatan Binjai Kota.
Kapolsek Binjai Kota, Kompol Maruli Jawak membenarkan telah terjadi perkara tindak pidana penculikan atau dengan sengaja menahan merampas kemerdekaan orang atau meneruskan tahanan itu dengan melawan hak sebagaimana dimaksud Pasal 333 ayat 1 dari KUHPidana.
Tersangka Jaya (45) dan kawan-kawannya warga Desa Kuta Parit Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat.
Baca: 5 Fakta Penculikan 1 Keluarga di Aceh, Kaki Dirantai hingga Balita 7 Bulan dan 2 Tahun Ikut Disekap
"Pada Kamis sekitar pukul 13.00 WIB, tepatnya di Jalan Sudirman Kelurahan Tangsi Kecamatan Binjai kota atau tepatnya di jalan umum depan Halte Bis Lapangan Merdeka Binjai Kota telah terjadi penculikan terhadap Sukmo Ketaren dengan mengendarai dua unit mobil Avanza warna silver, satu mobil bernomor polisi BK 1941 RK," kata Kapolsek Binjai Kota, Jumat (4/1/2019).
"Masih satu korban (istri Sukmo) yang diperiksa dan satu saksi, korban yang diculik belum kembali. Kita masih nego pelaku, Kami masih menunggu lah ini. Mau ke Serapit dari Polres, jam enam (18.00 WIB) kami pulang. Ada informasinya dibawa kesana," imbuhnya.
Maruli Jawak mengatakan pelaku diduga sekitar 10 orang.
Satu pelaku bernama Jaya pelaku melakukan penculikan menarik Sukmo Ketaren saat bersama istrinya, Enita br Meliala.
Penculikan bermula ketika Sukmo datang dari Kecamatan Stabat menjumpai keluarganya.
Diduga penculikan karena urusan transaksi Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB), dan sejumlah traksaksi utang piutang.
Pasalnya, seorang bernama Ame menghubungi Sukmo Ketaren melalui handphone mengatakan pada Sukmo Ketaren bahwa oleh Emi akan memberi BPKB sepeda motor Honda Vario BK 2729 RBB milik Sukmo Ketaren yang dibeli kontan seharga Rp 23 Juta pada bulan Agustus 2018 melalui Ame di Showroom Sepeda Motor di Tanjung Keriahan Kecamatan Selesai.
"BPKBnya belum diserahlan oleh pihak Showroom dan penyerahan dilaksanakan di halte bis depan Lapangan MerdekaBinjai secara bersama-sama dengan Sukmo Ketaren mengambil BPKBnya di kantor Showroom," kata Kapolsek.
Selanjutnya, Sukmo Ketaren menyetujuinya dan mengajak istrinya menuju Binjai mengenderai sepeda motor honda Vario.
Sukmo kemudian memberitahukan posisinya sudah di Terminal Binjai Kota.
Namun, Ame mengatakan langsung bertemu di halte bis karena Ame dan sudah menunggu di halte bis. Sukmo Ketaren dan Enita br Meliala menuju halte bis, dan telah ditunggu Ame.
"Sukmo Ketaren mematikan motor dan dengan keadaan duduk di motor bersama Enita Br Meliala. Lalu secara tiba-tiba ada tiga org laki-laki datang dari depan korban (Sukmo) keluar dari mobil avanza warna putih menuju Sukmo Ketaren. Ketiga orang itu langsung menarik badan dan tangan Sukmo Ketaren memasukkannya ke dalam mobil," ujar Kapolsek.
Satu pelaku dikenal oleh Enita br Meliala.
Saat itu Ernita berteriak. Namun upaya tak berbuah hasil.
Suaminya yang berada di dalam mobil Avanza Silver dibawa melaju menuju kota Jalan Sudirman. Selanjutnya istri korban Enita br Meliala langsung melaporkan kejadian ke Polsek Binjai Kota. (dyk/tribun-medan.com)