Tsunami di Banten dan Lampung
BNPB Sebut Jumlah Korban Diperkirakan Masih Terus Bertambah
Dari data tersebut, Sutopo Purwo Nugroho menyatakan belum ada informasi orang asing yang turut menjadi korban tsunami.
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Sutopo Puwo Nugroho mengungkapkan data yang ia terima hingga pukul 13.00 WIB ada sebanyak 168 meninggal dunia, 745 luka, dan 30 orang hilang.
Dari data tersebut, Sutopo Purwo Nugroho menyatakan belum ada informasi orang asing yang turut menjadi korban tsunami.
Baca: Sirine Peringatan Tsunami Berbunyi di Pandeglang Bukan Bersumber dari BMKG
Akibat tsunami yang menerjang sekitar pukul 21.00 WIB tersebut, Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan sebanyak 558 unit rumah rusak, 9 hotel rusak berat, 60 warung kuliner, dan 350 perahu rusak.
"Jumlah masih akan terus bertambah, ini masih data sementara. Mulai dari TNI, Polri, PMI, Tagana, BPBP masih terus melakukan pencarian korban. Jalan-jalan. Juga masih ada yang tertutup material yang terbawa tsunami," kata Sutopo Purwo Nugroho saat jumpa pers di kantor BPBD DIY, Minggu (23/12/2018).
Sutopo Purwo Nugroho menerangkan saat ini pihak-pihqk terkait baik BPBD dan BMKG masih mencari tahu penyebab tsunami tersebut.
Baca: Masyarakat Banten Berhamburan ke Jalan Saat Suara Sirene Peringatan Dini Tsunami Kembali Berbunyi
"Kami masih cari penyebabnya, dugaan sementara adalah karena longsor bawah laut akibat aktivitas anak gunung Krakatau dan juga gelombang tinggi karena purnama. Sementara karena kedua gejala alam itu terjadi bersama. Tetapi kami akan terus dikaji,apa benar seperti itu," kata Sutopo Purwo Nugroho.
Sutopo Purwo Nugroho juga mengimbau masyarakat sebaiknya jangan mendekati laut terlebih dahulu. Dikhawatirkan maish ada tsunami susulan.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani
Sumber: Tribun Jogja