Sabtu, 4 Oktober 2025

Mau Menolong, Anwar Malah Ikut Tewas Tenggelam Bersama Istrinya

PASANGAN suami-istri (pasutri), Anwar (50) dan Ernah (49), warga Desa Perian RT 04, Kecamatan Muara Muntai, Kukar ditemukan meninggal tenggalam

Editor: Sugiyarto
zoom-inlihat foto Mau Menolong, Anwar Malah Ikut Tewas Tenggelam Bersama Istrinya
Sriwijaya Post
Ilustrasi tenggelam

 PASANGAN suami-istri (pasutri), Anwar (50) dan Ernah (49), warga Desa Perian RT 04, Kecamatan Muara Muntai, Kukar ditemukan meninggal setelah tenggalam di Sungai Perian, Senin (19/11) kemarin. Keduanya terseret derasnya arus Sungai Perian saat hendak pergi ke ladang. Pasutri ini dimakamkan dalam satu liang kubur.

TRIBUNNEWS.COM - SUASANA haru mengiringi prosesi pemakaman pasangan suami istri, Anwar dan Ernah, warga Desa Perian, Muara Muntai, Kukar, Selasa (20/11) sekitar 12.30 di pemakaman dekat Masjid Nurul Yaqin.

"Atas permintaan keluarga, pasangan pasutri yang meninggal akibat tenggelam di Sungai Perian ini dimakamkan dalam satu liang lahat," kata Anjas Mara, Kepala Desa Perian, Selasa (20/11).

Menurut Anjas, sebelum kejadian, Senin (19/11) kemarin, Anwar dan Ernah berencana menginap di ladang untuk memetik hasil panen padi.

Adik Anwar membawa gubang atau perahu kecil menuju ke seberang lebih dulu sambil membawa bekal beras dan peralatan untuk menginap di ladang.

"Sekarang ini sedang musim panen. Ia (Anwar) berladang bersama adiknya," ujarnya.

Lokasi ladang berada di seberang kampung yang harus menyeberangi Sungai Perian lebarnya sekitar 6-7 meter.

"Kedalaman sungai berkisar 1,5 meter, terutama di lokasi korban tenggelam," ujarnya.

Karena mereka hanya memiliki satu gubang, maka Ernah mencoba mengambil perahu yang ada di seberang.

Sebelumnya, ia meminjam jeriken sebagai alat pelampung. Maklum Ernah tidak bisa berenang. Namun karena kondisi arus sungai yang deras menyeret tubuh Emah hingga larut terbawa arus.

Anwar yang melihat istrinya terseret arus segera terjun ke sungai untuk berusaha menyelamatkan.

Namun naas, tubuh Anwar justru ikut terseret arus sungai dan tenggelam. Ia sempat berteriak minta tolong kepada warga. Sejumlah warga ikut terjun ke sungai untuk memberikan pertolongan.

Kapolres Kukar AKBP Anwar Haidar didampingi Kapolsek Muara Muntai AKP Salamun mengemukakan, pihaknya menerima laporan warga terkait korban tenggelam di Sungai Perian, Senin (19/11) sekitar pukul 14.00.

"Awalnya, Ernah hendak mengambil perahu di seberang rumah dengan berenang menyeberangi sungai dengan bantuan jeriken, namun ia malah terbawa terbawa arus sungai yang deras."

"Sedangkan, suaminya berupaya menyelamatkannya, namun ikut terbawa arus dan tenggelam," kata Salamun.

Warga berdatangan memberikan pertolongan. Sayang, nyawa Anwar tidak terselamatkan. Warga mengevakuasi jasad Anwar.

Arsi, keponakan korban ikut berenang ke sungai untuk mencari bibinya yang tenggelam. Satu jam kemudian, Arsi menemukan tubuh Ernah menyangkut di batang pohon dalam sungai, tak jauh dari posisi suaminya tenggelam.

"Saat berenang, kaki saya seperti menginjak sosok tubuh di dasar sungai. Setelah dicek, ternyata itu tubuh bibi saya yang sudah meninggal," tutur Arsi dihubungi Tribun, kemarin.

Jasad pasutri sebelumnya disemayamkan di rumah duka. Prosesi pemakaman dilakukan sehari usai kejadian karena masih menunggu semua keluarga berkumpul.

"Kami memang ada rencana membangun jembatan. Tapi lagi-lagi kami melihat skala prioritas, mengingat penduduk kami yang berladang ke seberang sangat minim. Kalau dulu banyak warga kami yang berladang, namun sejak masuk perusahaan sawit mereka beralih kerja di sawit," kata Kades Perian.

Dikemukakan dari 3..000-an warga Desa Perian, Anwar merupakan sebagian kecil warga yang hidupnya bergantung pada hasil ladang. (top)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved