Begini Perjalanan Tujuh Petugas Mencari Keberadaan Ladang Ganja Seluas Dua Hektar di Tanggamus
Medan yang dilalui bukanlah jalan setapak yang mulus, melainkan semak belukar dan sungai berbatu
Medan yang dilalui bukanlah jalan setapak yang mulus, melainkan semak belukar dan sungai berbatu.
Ditambah lagi selama perjalanan turun hujan beberapa kali.
"Setelah titip mobil itu ya jalan kaki. Pertama lewat jalan biasa terus mulai menyusuri sungai besar, berliku-liku banyak batu. Untung pas tidak besar air sungainya jadi bisa dilewati," kisah Herman.
Dalam perjalanan itu ada dua sungai yang dilintasi tim gabungan.
Menurut Herman, sungai pertama cenderung mudah dilalui.
Medan sulit mulai terasa saat menyusuri sungai kedua.
Sebab, sungai tersebut cukup panjang dan banyak batu. Perhitungan Herman, total perjalanan kaki tersebut memakan waktu sampai tiga jam.
Usai menyusuri sungai, Herman dkk harus berjalan lagi masuk ke kawasan hutan.
Medan perjalanan pun cukup menguras tenaga karena harus turun naik melewati dua bukit.
Belum sampai di lokasi yang diinformasikan, matahari sudah mulai terbenam.
Kondisi hari yang gelap membuat tim gabungan tak leluasa bergerak. Jalan pun tidak terlihat.
Meski begitu, tim gabungan tersebut terus memaksakan diri untuk sampai di lokasi sasaran.
Setelah sampai, Herman dkk merasa beruntung karena di kawasan hutan tersebut ada gubuk milik Awi, pemilik ladang ganja yang kini buron dan Mat Yusuf, pekerja yang merawat tanaman ganja dan kini mendekam di sel tahanan.
"Akhirnya kami bermalam di gubuk itu karena capek. Pakaian basah semua sebab saat itu hujan juga," terang Herman.
Di gubuk berukuran 5x4 meter itulah tim mendapati bahan makanan, beras, dan mie instan.