Kamis, 2 Oktober 2025

Mengamuk Tenteng Kepala Rimson dan Lukai Kapolsek, Pirhot Akhirnya Tewas Ditembak Polisi

Pirhot Manahan Nababan lelaki 43 tahun yang menebas tetangganya, Rimson Sitorus hingga lehernya putus akhirnya bernasib sama

Editor: Hendra Gunawan
Tribun Medan
Kapolda Sumut, Irjen Agus Andrianto menjenguk Kapolsek Parongil di RS Murni Teguh, Kamis (25/10/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Medan, M Andimaz Kahfi

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN -- Pirhot Manahan Nababan lelaki 43 tahun yang menebas tetangganya, Rimson Sitorus hingga lehernya putus akhirnya bernasib sama dengan sang tetangga setelah ditembak oleh polisi.

Pirhot ditembak setelah tidak mengindahkan peringatan polisi dan mengamuk berusaha melukai orang lain. Ia naik pitam setelah bertengkar dengan Rimson akibat dendam lama.

Keduanya adalah warga Dusun Sulfi, Desa Lae Ambat, Kecamatan Silima Pungga Pungga, Kabupaten Dairi, Rabu (24/10/2018) kemarin.

Kejadian bermula saat hari Rabu (24/10/2018) sekitar pukul 17.30 WIB. Dimana telah terjadi tindak pidana pembunuhan yang dilakukan oleh terduga Pirhot Manahan Nababan (43) warga Dusun Sulfi, Desa Lae Ambat terhadap korbannya Rimson Sitorus (46) yang juga warga Desa Lae Ambat, Kecamatan Silima Pungga Pungga, Kabupaten Dairi tersebut.

Baca: Prabowo Lama Hidup di Luar Negeri, Sudjiwo Tedjo: Dia Cinta Banget Sama Negerinya Atau Benci Sekali?

Kepala Desa Lae Ambat, M Sitorus mengatakan dugaan tersangka membunuh korban karena persaingan usaha.

"Sebenarnya tidak begitu masuk akal. Karena usaha yang dijalani oleh tersangka dan pelaku kecil. Warung kecilnya itu, sebenarnya tidak masuk diakal dan logika. Jadi kita belum tahu pasti apa masalah sebenarnya," kata M Sitorus melalui sambungan telepon seluler, Kamis (25/10/2018)

M Sitorus menambahkan bahwa tersangka membunuh korban tepat di halaman rumah korban.

Kemudian badan korban yang sudah terputus dengan kepala ditinggal tersangka begitu saja.

"Kepala korban dibawa ke samping rumah tersangka dan dimasukkan dalam keranjang. Habis membunuh itu, tersangka berdiri di pinggir jalan depan rumah, sambil membawa parang panjang sama pisau," ujarnya.

Melihat kejadian itu, M Sitorus lalu melepon Kapolsek Parongil untuk segera datang menangani kasus tersebut.

Setelah personel kepolisian datang dia mau menyerang personel dan personel kepolisian mundur.

Petugas kepolisian lalu memberikan tembakan peringatan ke atas namun tidak diindahkan oleh tersangka.

Kemudian, Kapolsek Parongil AKP Sayuti Malik coba untuk mendekati tersangka dan memberikan tembakan peringatan ke atas.

"Jatuhkan parangmu, saya Kapolsek," teriak Kapolsek.

"Dijatuhkannya parang panjang itu, tapi rupanya pisau masih ada dipegang di tangannya. Tersangka terus mendekati Kapolsek dan Kapolsek mundur perlahan-lahan. Saya sempat bilang tembak saja, tapi Kapolsek tidak mau. Rupanya karena jalan mundur Kapolsek terjatuh karena tersandung. Disitulah langsung dua kali Kapolsek ditikam tersangka di bagian dada sebelah kiri dan tangan sebelah kiri," ungkap M Sitorus.

Lebih lanjut, setelah menikam Kapolsek, sambung M Sitorus, tersangka lari dan personel kepolisian mengambil tindakan dengan memberikan tembakan terarah ke kaki sebelah kanan tersangka. Cuma peluru hampa alias peluru kosong. Kemudian tersangka balik lagi menyerang.

Namun karena massa yang sudah diperkirakan ada kurang lebih 200 orang langsung bertindak menghakimi tersangka. Hingga mengakibatkan tersangka meninggal dunia.

"Untuk kondisi detail tersangka luka dimana saja saya tidak tahu. Karena pas melihat Kapolsek berlumuran darah, saya langsung larikan Kapolsek ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis," ujarnya.

"Untuk saat ini kondisi di Kampung kami sudah aman dan terkendali. Informasinya tersangka akan dikubur di Siborong-borong kampungnya," tutup M Sitorus.

Kapolda Sumatera Utara Irjen Agus Andrianto, bersama Kabid Humas Kombes Tatan Dirsan Atmaja dan pejabat utama lainnya menjenguk untuk melihat kondisi AKP Sayuti di Rumah Sakit Murni Teguh Medan, Kamis (25/10/2018).

"Alhamdulillah kondisinya mulai membaik, tadi ngobrol dan bercanda serta mendalami kronologisnya," kata Agus, Kamis (25/10/2018).

Agus Andrianto mengatakan kedatangannya bersama jajaran untuk melihat kondisi korban dan memastikan kondisinya, perawatannya yang benar-benar ditangani oleh tim dokter.

Selain itu orang nomor satu di Polda Sumut tersebut, memberikan semangat kepada Sayuti agar lekas sembuh dan dapat bertugas kembali.

"Sayuti mendapat luka tikaman saat menjalankan tugas. Saya mendoakan agar beliau lekas sembuh dan dapat beraktifitas kembali," ucap Jenderal bintang dua tersebut. (*)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Tersangka Pembunuh dan Penikam Kapolsek Parongil Tewas Dihakimi Massa yang Marah,

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved