Siswa Sayat Tangan Ternyata Bukan Karena Minuman Torpedo, Ini Pengakuan Mereka
Dinas Kesehatan Lampung Tengah memastikan kandungan dalam minuman kemasan merek Torpedo tidak mengandung zat benzodiazepine.
Diskes Lampung Tengah menyebutkan bahwa minuman energi yang diduga memengaruhi siswa melakukan sayat tangan massal, telah dilakukan uji kandungan di Balai Besar Produk, Obat, dan Makanan (BBPOM) Lampung.
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan, Lydia Dewi, dan Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Damayanti, mengungkapkan bahwa hasil uji laboratorium BBPOM Lampung menunjukkan minuman tersebut tidak boleh dikonsumsi oleh anak-anak.
"Minuman itu sebenarnya untuk laki-laki dewasa, dan pekerja kasar untuk stamina energi, bukan untuk diminum oleh anak-anak, wanita, dan ibu hamil," ujar Lydia Dewi, Jumat kemarin.
Rapat Dengar Pendapat
Terpisah, Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Lampung Tengah prihatin atas peristiwa sayat tangan puluhan siswa SMPN I Gunung Sugih.
Ketua DPRD Lamteng, Achmad Junaidi Sunardi, berharap perilaku tersebut tidak terulang di kabupaten tersebut.
"Pertama-tama kami kami selaku wakil rakyat merasa prihatin atas peristiwa. Jangan sampai ada lagi kasus serupa di Lamteng," kata Achmad, kemarin.
Junaidi mengatakan akan berkoordinasi dengan Komisi IV supaya melakukan dengar pendapat (RDP) dengan memanggil kepala sekolah dan Dinas Pendidikan (Disdik).
RDP ini diperlukan supaya diketahui secara terang benderang persoalan sayat tangan massal murid SMP ini.
"Pihak sekolah dan dinas terkait harus melakukan penyelidikan untuk mengetahui apa penyebabnya," ujarnya.
BPOM Tunggu Permintaan
Terpisah, Kepala BPOM Bandar Lampung, Syamsulyani, menegaskan bahwa BPOM RI sudah mengeluarkan pemberitahuan resmi bahwa minuman kemasan tidak mengandung zat Benzo.
Pemberitahuan itu dirilis terkait kasus sayat tangan siswi Pekanbaru.
"Kalau berdasarkan rilis BPOM RI tidak mengandung Benzo. Dan, yang bisa menguji kandungan minuman itu adalah BPOM dan BNN," Syamsulyani, saat dihubungi Jumat malam.
Syamsulyani pun menampik telah melakukan uji laboratorium minuman kemasan terkait kasus sayat tangan massal di Lamteng.
Menurut dia, tidak ada permintaan dari Lamteng untuk uji laboratorium mimuman tersebut.
"Kami saat ini menunggu saja, karena itu kan sudah ditangani pihak kepolisian," ujarnya.(*)
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Bukan karena Torpedo, Begini Pengakuan Siswa-siswa SMP di Lampung Tengah yang Sayat Tangannya,