Jenazah Pendaki di Gunung Semeru Masih Belum Ditemukan, padahal Sudah Sepekan Hilang

Laporan Wartawan Tribun Jatim Sri Wahyunik

TRIBUNNEWS.COM,  LUMAJANG -  Jenazah Saidin (20) warga Brebes, Jawa Tengah hingga kini masih dicari tim SAR di jalur pendakian lama Gunung Semeru.

Kematian korban dilaporkan oleh temannya saat sedang mendaki ke Gunung Semeru di jalur Tawonsongo, Kecamatan Pasrujambe, Lumajang.

"Sampai siang ini, tim masih mencari. Pencarian masih berlangsung," ujar Kepala Bidang Pencegahan, Kesiapsiagaan, dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Wawan Hadi, kepada Surya, Sabtu (6/10/2018).

Wawan Hadi mengatakan, proses pencarian terhadap Saidin telah dilakukan sejak Kamis (4/10/2018) malam namun hingga Sabtu (6/10/2018), pencarian jenazah itu belum membuahkan hasil.

Tim pencari terdiri atas SAR Lumajang dan bantuan dari Basarnas Jember.

Pencarian, kata Wawan, difokuskan di jalur evakuasi Pasrujambe yang fokus di Posko Tawonsongo dan menyisir hingga ke atas.

Wawan menambahkan, ada sekitar 50 personel untuk mencari jejak jenazah Saidin.

"Ambulans dan mobil operasional kami siagakan di Posko Tawonsongo," lanjut Wawan.

Baca: Tersesat, Pendaki Gunung Semeru Meninggal Dunia di Jalur Evakuasi Pasrujambe

Seperti diberitakan, Saidin (20) mendaki Gunung Semeru bersama temannya Affan Abdullah (21).

Kedua pemuda itu mendaki dengan melewati jalur pendakian lama yang kini tidak dipakai pendaki Semeru pada umumnya, yakni rute Tawonsongo-Pasrujambe.

Rute pendakian umum gunung tertinggi di Pulau Jawa itu ada di Ranupani, Kecamatan Senduro.

Rute Tawonsongo hanya dipakai untuk jalur evakuasi dan dilakukan oleh tim SAR.

Kedua pemuda yang mendaki pada 25 September tersebut sempat tersesat dan Saidin dilaporkan jatuh saat memanjat pohon. 

Teman Saidin, Affan kembali ke Pasrujambe dan melapor ke Kades Pasrujambe pada Kamis (4/10/2018).

Malam harinya pencarian langsung dilakukan, dan hingga sore ini belum membuahkan hasil.