Jumat, 3 Oktober 2025

Pemulung di Jember Dapat Pin dan Cincin Emas dari Presiden, Ini Dedikasi Kemanusiaan yang Dilakukan

Dia pertama kali jadi pendonor tahun 1970-an. Ketika itu, ada seseorang membutuhkan darah dan dia diminta seorang dokter untuk mendonor.

Editor: Sugiyarto
surabaya.tribunnews.com/sri wahyunik
Bupati Jember, Faida menyerahkan penghargaan untuk Saleh Mansyur, pemulung di Jember yang sudah 141 kali melakukan donor darah melalui PMI. 

TRIBUNNEWS.COM, JEMBER - Saleh Mansyur (85), seorang pemulung asal desa Kamaran, Kecamatan Semboro, Jember, termasuk dari lima orang yang mendapatkan santunan dan penghargaan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember dan Palang Merah Indonesia (PMI) Jember.

Lelaki sepuh itu mendapatkan apresiasi karena telah lebih dari 100 kali mendonorkan darahnya.

PMI Jember mencatat, Mansyur telah 141 kali menjadi pendonor. Dia berhenti mendonorkan darahnya di tahun 2010 karena faktor usia.

Mansyur juga menerima pin dan cincin emas dari Presiden RI untuk jiwa kemanusiaannya telah 100 kali mendonorkan darah.

"Dulu saya jadi pendonor saat kerja di PG (Pabrik Gula) Semboro, sebagai kuli angkut. Sekarang sudah pensiun, dan nyari rongsokan," tutur pendonor veteran itu.

Dia pertama kali jadi pendonor tahun 1970-an. Ketika itu, ada seseorang membutuhkan darah dan dia diminta seorang dokter untuk mendonor.

"Ya manut saja. Tetapi setelah itu ketagihan sendiri. Biasanya dua bulan dua kali donor. Dari lebih dari 100 kali mendonor, yang 22 kali untuk menolong orang," kata Mansyur.

Menolong orang yang dia maksud adalah dia mendonorkan darahnya dalam situasi darurat. Selain itu, dia berdonor secara rutin di PMI.

"Alhamdulillah, tidak pernah sakit macam-macam," kata Mansyur.

Sementara itu, pendonor lain yang mendapatkan penghargaan adalah Syamsul Wardi, seorang guru di SDN Andongrejo 3 Jember.

Meskipun mengajar di sekolah terpencil (kawasan perkebunan di daerah perbatasan), tidak menyurutkan kerelaan Wardi dalam berdonor.

"Awalnya dulu tahun 1985-an saat masih di SPG (Sekolah Pendidikan Guru) ada yang membutuhkan darah, kebetulan darah saya cocok."

"Akhirnya berdonor. Semenjak itu jadi ketagihan dan rutin berdonor," imbuhnya. Wardi tercatat telah 118 kali berdonor.

Apa yang dilakukan oleh Wardi akhirnya diikuti oleh istri dan dua orang anaknya. Sekeluarga itu kini rutin berdonor di PMI.

Kedua orang ini termasuk dalam lima orang yang mendapatkan penghargaan yang diberikan saat peringatan HUT PMI ke-73, Senin (17/9/2018). HUT itu diperingati di Alun-Alun Jember.

Selain pemberian penghargaan dan upacara, peringatan HUT PMI itu juga disemarakkan oleh simulasi penanganan kecelakaan lalu lintas oleh tim PMI Jember, relawan, dan kepolisian Jember.

Simulasi itu diawali dengan gambaran tabrakan antara sebuah mobil, sepeda motor, dan becak. Kecelakaan itu melibatkan enam korban.

Mereka terdiri atas satu pengendara mobil, dua pengendara motor, satu tukang becak, dan dua penumpang becak.

Tak lama setelah kecelakaan, polisi Satlantas Polres Jember melakukan olah TKP. Menyusul kemudian petugas PMI bersama ambulans mendatangi lokasi.

Petugas langsung menangani korban yang terluka. Dua orang digambarkan terluka parah, antara lain mengalami patah tulang dan cedera kepala. Petugas PMI melakukan penanganan pertama kepada korban, termasuk yang terluka parah.

Petugas PMI juga langsung membungkus korban meninggal dunia memakai kantong mayat.

Menurut Ketua PMI Jember Zaenal Marzuki, simulasi itu sebagai penggambaran kalau petugas PMI siap menangani korban kecelakaan lalu lintas di tahap pertama.

"PMI siap dan siaga menangani pertama korban kecelakaan lalu lintas," ujar Zaenal.

Lebih lanjut, kata zaenal, pihaknya akan terus melakukan evaluasi serta membenahi PMI Jember supaya semakin maju.

"Terutama pembenahan manajemen. PMI juga harus membuat terobosan untuk mendukung program pemerintah, salah satunya ikut menekan angka kematian ibu melahirkan. Karena bisa saja ibu meninggal saat melahirkan itu karena kekurangan darah."

"Jadi PMI harus membuat terobosan membantu program pemerintah menekan itu. Salah satunya kami akan mengadakan kendaraan roda dua untuk emergensi yang bertugas mengantar darah ke daerah terpencil secara cepat," tegas Zaenal.

Sementara itu, Bupati Jember Faida mengapresiasi para pendonor veteran dan pendonor yang telah lebih dari 110 kali berdonor.

"Apapun dan bagaimanapun kondisinya, mereka tetap berdonor. Saya sangat mengapresiasi. Dan tentunya saya minta kepada PMI tidak menyia-nyiakan dan melupakan jasa mereka."

"Bagi pendonor yang sudah sepuh, PMI harus rajin mengecek kondisinya, jangan sampai terlunta-lunta. Pemkab juga akan membantu PMI dan pendonor ini," tegasnya.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved