Ternyata Bukan Tusukan Pemicu Tewasnya Bripka Faisal, Begini Kronologis Lengkapnya
Faisal ditemukan menjadi mayat di pantai Desa Bantayan, Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara, Minggu (25/8) sekira pukul 03.00 WIB
TRIBUNNEWS.COM, LHOKSUKON - Sempat diberitakan tewas akibat tikaman, ternyata Bripka Anumerta Faisal, personel Reserse Kriminal Polres Aceh Utara tewas karena ditembak.
Ia justru ditembak tiga kali menggunakan senjatanya yang dirampas komplotan bajak laut setelah korban mereka keroyok.
Faisal ditembak dengan senjata api (senpi) jenis revolver miliknya setelah dirampas Mukhtar Midi (31), warga Desa Pulo U, Kecamatan Tanah Luas, Aceh Utara.
Sedangkan senpi AK-56 yang dibawa Faisal dirampas Zulkifli alias Botak (33), warga Desa Rantau Panjang, Kecamatan Rantau Selamat, Aceh Timur yang merupakan pimpinan komplotan perompak laut itu sekaligus pelaku utama penganiaya Faisal.
Namun, pria itu sudah tewas ditembak petugas, karena saat ditangkap ia melemparkan granat dan mencoba menarik senpi revolver dari pinggang korban.
Faisal ditemukan menjadi mayat di pantai Desa Bantayan, Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara, Minggu (25/8) sekira pukul 03.00 WIB.
Dari tujuh tersangka, polisi sudah berhasil menangkap lima di antaranya, yakni Mukhtar Midi, Zulkifli, Samsul alias Manchu (28), warga Desa Meunasah Asan Kecamatan Madat, Aceh Timur (pria ini meninggal di RSUD Cut Meutia pada Selasa , 28 Agustus).
Lalu, ada M Arief Munandar alias Arep (18), warga Desa Sungai Pawoh, Kecamatan Langsa Barat yang berperan mencekik korban.
Tersangka lainnya adalah Darwin (32), warga Desa Rantau Panjang, Kecamatan Rantau Selamat, Aceh Timur yang berperan memukul dan mencekik korban.
Sedangkan dua orang lagi masih buron, yakni Adi dan Dek Gam , keduanya warga Aceh Timur.
Hal itu dibeberkan Kapolres Aceh Utara, AKBP Ian Rizkian Milyardian dalam konferensi pers di Mapolres Aceh Utara, Jumat (31/8) sore.
Menurut AKBP Ian, kejadian itu berawal saat polisi mendapat informasi dari warga bahwa mereka sudah mengamankan sepucuk senpi jenis AK-56 di dalam perahu mesin yang digunakan tujuh orang pendatang.
Lalu Kasat Reskrim menghubungi Bripka Faisal untuk berjumpa dengan Kanit Reskrim Polsek Seunuddon Bripka Irwansyah di lokasi yang sudah ditentukan.
Namun, waktu itu Faisal berangkat sendiri naik sepeda motor (sepmor) dengan membawa dua senpi, revolver dan laras panjang jenis AK-56.
“Sekitar pukul 01.00 WIB korban (Faisal) bertemu kelompok tersebut yang berjumlah tujuh orang, mereka sedang duduk di warung pinggir pantai bersama seorang warga setempat,” ujar Kapolres Aceh Utara.