Selasa, 7 Oktober 2025

Gajah Betina Ini Mati Gara-Gara Minum Air Sungai yang Terkontaminasi Racun

Gajah betina diperkirakan berumur 35-40 tahun, ditemukan petugas Conservation Respon Unit (CRU) Kecamatan Mila, Pidie, Senin (13/8/2018) mati

Editor: Eko Sutriyanto
Istimewa
Tim dokter hewan dari Pusat Konservasi Gajah (PKG) Sare, Aceh Besar melakukan pembedahan terhadap gajah jinak (60) yang ditemukan mati di CRU Mila, Pidie 

Laporan Wartawan Serambi Indonesia  Muhammad Nazar

TRIBUNNEWS.COM, ACEH  - Penyebab matinya seekor gajah betina yang ditemukan petugas Conservation Respon Unit (CRU) Kecamatan Mila, Pidie, Senin (13/8/2018) lalu mulai menemui titik terang.

Gajah itu mati bukan diracun.

"Jadi hasil diagnosa dokter hewan dari BKSDA Aceh, bahwa gajah itu mati diduga akibat minum air sungai yang terkontaminasi dengan racun," tukas Kepala BKSDA Aceh, Sapto Aji Prabowo, kepada Serambinews.com, Minggu (26/8/2016).

Sapto menegaskan  gajah yang mati itu bukan karena diracun.

Diberitakan, seekor gajah betina diperkirakan berumur 35-40 tahun, tiba-tiba ditemukan petugas Conservation Respon Unit (CRU) Kecamatan Mila, Pidie, Senin (13/8/2018), mati di kawasan perkebunan.

Baca: Kebanggaan Maruli Tampubolon Perankan Gajah Mada di Acara Pembukaan Asian Games 2018

Matinya satwa dilindungi itu membuat Balai Konser Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh turun tangan, untuk menyelidiki penyebab satwa langka tersebut mati dalam pengawasan petugas CRU Mila.

Sepanjang tahun  2018 ini tercatat empat ekor gajah jinak ditemukan mati.

Dua indikasi diracun, dan dua lagi belum keluar hasil Labfor Polri Jakarta.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved