Fakta Aksi Deklarasi #2019GantiPresiden di Surabaya, Belum Kantongi Izin Hingga Terjadi Adu Jotos
Aksi ini sendiri sempat menjadi polemik, mengingat polisi belum memberikan izin kegiatan
5. Menganggu pengajian
Di sisi lain, pihak masjid juga sedang menggelar acara baca Alquran.
Melalui pengeras suara yang digunakan membaca Alquran, pengurus masjid meminta semua pihak, baik massa aksi maupun Banser dan Ansor, keluar dari lingkungan masjid.
"Memohon kepada pengunjuk rasa keluar dari area masjid. Kepada pihak polisi juga mohon diamankan, jangan ada kericuhan di masjid," kata pengurus masjid.
Melihat massa tidak kunjung membubarkan diri, pengurus masjid kembali meminta, kali ini kepada Banser dan Ansor.
"Termasuk Banser dan Ansor tolong menarik diri. Massa aksi tolong, ini Banser dan Ansor sudah menarik diri, saudara tolong juga keluar," tambahnya.
6. Kaus #2019GantiPresiden dibakar
Beberapa massa yang kontra, terlihat mengambil salah satu kaus hitam milik seorang peserta aksi Deklarasi #2019GantiPresiden.
Kaus itu pun langsung dibakar di pinggir Jalan Indrapura sehingga membuat massa yang lain semakin terprovokasi.
7. Rampas topi
Peserta aksi yang menggunakan kaus bertuliskan #2019GantiPresiden berkali-kali mendapat desakan dari massa yang kontra untuk melepaskan atribut tersebut.
Sampai akhirnya topi seorang peserta deklarasi dirampas, bahkan akan dirobek oleh sekelompok orang.
"Jangan bikin provokasi di Surabaya, ayo segera bubarkan!," tegas seorang dari kubu kontra aksi tersebut.
8. Akhirnya bubar
Beruntungnya, sejumlah personel Kepolisian dari Brimob, Respati, Sabhara, sampai Provos Polrestabes Surabaya dan Polda Jatim, langsung membubarkan massa yang bersitegang.